
(Taiwan, ROC) --- Presiden Amerika Serikat, Joe Biden menyatakan, jika otoritas RRT (Republik Rakyat Tiongkok) menggunakan kekuatan militer mereka untuk menekan Taiwan, maka Amerika Serikat akan melakukan intervensi.
Menjawab komitmen dari Presiden Joe Biden di atas, Kepala Perwakilan ROC untuk AS, Hsiao Bi-khim (蕭美琴) menyampaikan rasa terima kasihnya serta mengutarakan bahwa otoritas Taiwan sangat memprioritaskan pertahanan diri nasional dan keamanan di Selat Taiwan. Hal tersebut tentunya telah sesuai dengan kepentingan bersama seluruh pihak yang berada di sekitar kawasan.
Presiden Joe Biden bersama dengan Perdana Menteri Kishida Fumio menggelar konferensi pers, setelah keduanya menghelat pembicaraan bilateral di Tokyo.
Ketika ditanya oleh pers perihal intervensi yang akan dilakukan otoritas AS, saat RRT menyerang Taiwan, Presiden Joe Biden menjawab, “Ya! Itulah yang kami janjikan!.”
Hsiao Bi-khim mengucapkan terima kasih kepada AS atas komitmen jangka panjangnya untuk menjaga keamanan Taiwan, yang juga telah sesuai dengan Taiwan Relation Act dan Six Assurances. Di lain pihak, Taiwan tentunya juga sangat memprioritaskan pertahanan diri dan keamanan di Selat Taiwan.
Guna menjaga perdamaian di kawasan regional, maka Taiwan akan terus bekerja sama dengan mitra internasionalnya, terutama dengan AS.
Hsiao Bi-khim melanjutkan, tantangan terbesar bagi Taiwan untuk menjaga situasi perdamaian, masih datang dari tekanan yang dikerahkan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKC).
Perdamaian di Selat Taiwan juga telah sesuai dengan kepentingan bersama, terutama bagi negara-negara yang berada di sekitar kawasan terkait. Oleh karena itu, pemeliharaan perdamaian di Selat Taiwan sudah sepatutnya menjadi tanggung jawab bersama.
Hsiao Bi-khim menambahkan, AS sekali lagi memperlihatkan konsistensi kebijakan mereka terhadap Taiwan yang tidak pernah berubah.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada otoritas AS atas dukungan jangka panjang terhadap pertahanan serta keamanan nasional Taiwan dan Selat Taiwan, yang mana ini sudah sesuai dengan Taiwan Relation Act dan Six Assurances.
Ketika ditanya pendapatnya perihal Taiwan tidak disertakan dalam Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF) yang diusulkan oleh AS, Hsiao Bi-khim menjawab, IPEF adalah struktur kerja sama yang terus berkembang, dengan partisipan yang sangat beragam, guna membahas pembangunan ekonomi, strategi nasional dan politik.
Dalam proses pembahasan yang masih akan terus berlanjut, maka Taiwan akan menggelar komunikasi dengan AS, guna menemukan langkah yang tepat untuk bergabung.
Menjawab pertanyaan perihal hubungan perdagangan antar kedua negara, Hsiao Bi-khim menyampaikan, petinggi Yuan Eksekutif, John Deng (鄧振中) bersama dengan Perwakilan Dagang AS, Katherine Tai mengadakan pembicaraan bilateral di tengah-tengah perhelatan Konferensi APEC di Thailand.
Kedua belah pihak mencapai kesepakatan, salah satunya langkah penerapan yang nyata untuk meningkatkan hubungan kerja sama perdagangan pada masa mendatang. Taiwan dan AS juga telah menugaskan delegasi perdagangan masing-masing untuk mempersiapkan pelaksanaan negosiasi intensif. Peluang interaksi yang lebih erat antar kedua belah pihak diperkirakan akan terealisasi dalam waktu dekat.
Saat ditanya perihal Taiwan kembali tidak diikutsertakan dalam Majelis Kesehatan Dunia (WHA), Hsiao Bi-khim pertama-tama menyampaikan terima kasih kepada AS yang telah sedari dulu memberikan dukungannya kepada Taiwan, terutama dalam beberapa tahun belakangan.
Hsiao Bi-khim juga menambahkan, dalam dialog terkini yang digelar antar Taiwan dengan AS, keduanya menyertakan pembahasan perihal strategi bagaimana bernegosiasi dengan banyak negara untuk mendukung proposal partisipasi Taiwan di WHA.
Hsiao Bi-khim juga mengakui, bahwa partisipasi Taiwan di WHA tidak hanya membutuhkan dukungan AS, melainkan memerlukan pengakuan dari banyak negara di dunia. Jumlah negara yang mendukung partisipasi Taiwan memperlihatkan peningkatan dari tahun ke tahun.
Meski partisipasi di WHA kembali mendapat tekanan dari otoritas RRT, tetapi Taiwan akan terus berjuang untuk memperoleh pengakuan di panggung dunia internasional.