
(Taiwan, ROC) -- Kasus penularan lokal di Taiwan masih memanas, beberapa kasus terlihat ada kondisi meluas hingga ke wilayah Selatan, Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan sekaligus menjabat sebagai Komandan Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Chen Shih-chung pada hari Rabu ini (18/5) saat sidang Yuan Legislatif menyampaikan, Taiwan merupakan lingkaran kehidupan sehari-hari, seluruh pelosok akan terjadi kondisi penularan yang sama secara bertahap, maka tidak bisa menyebutkan bahwa penularan menyebar ke wilayah Selatan, lagipula ini menjadi tren yang sulit untuk dihindari.
Kondisi penularan COVID-19 semakin merebak, 1 Januari 2022 hingga saat ini jumlah kasus terinfeksi yang terakumulatif mencapai lebih dari 800 ribu, kabupaten/kota wilayah Sentral juga semakin bertambah secara bertahap. Komandan CECC Chen Shih-chung hari Rabu ini (18/5) saat rapat komite kesehatan lingkungan Yuan Legislatif menyampaikan, sebelum sidang, media menanyakan situasi pemeriksaan PCR di wilayah Sentral dan Selatan naik drastis, apakah penularan meluas ke Selatan? Chen Shih-chung menjawab, Taiwan adalah lingkaran kehidupan sehari-hari, maka tidak bisa menyebutkan pandemi bergerak ke Selatan, tetapi ini adalah tren yang tidak bisa dihindari.
Chen Shih-chung mengatakan, “Saya rasa kita semua di Taiwan merasa ini adalah satu negara, di dalamnya adalah lingkaran kehidupan sehari-hari, saya rasa secara bertahap akan serupa dengan pandemi di seluruh negara, maka tidak bisa disebutkan bahwa pandemi bergerak ke Selatan, melainkan ini adalah tren yang tidak bisa dihindari.”
Ada pakar yang beranggapan semestinya mempersiapkan obat oral penangkal virus yang mencukupi 1,2 juta warga, Chen Shih-chung mengatakan, sementara kuota obat yang disiapkan mencapai 3,5% dari jumlah populasi yang ada, jika dibandingkan dengan negara lain tidak tergolong rendah. Dalam beberapa waktu ini pihak CECC masih perlu mengawasi pemakaian obat ini, dan melakukan pengadaan obat ini pada waktu yang tepat.
Anggota kaukus parpol DPP Wu Yi-chin (吳玉琴) bertanya, obat oral molnupiravir dikhususkan untuk penderita kelainan ginjal dan pasien yang memakai sonde, akan tetapi instansi keperawatan di kawasan Sentral Selatan mengeluhkan kekurangan obat ini. Chen Shih-chung mengatakan, pada tanggal 16 Mei malam hari ada sejumlah 35 ribu dosis obat mulnopiravir, pihaknya akan mendistribusikan obat ke seluruh Taiwan, karena ini menjadi bagian kebijakan untuk pencegahan pandemi.
Selain itu, anggota kaukus parpol DPP Hung Sun-han (洪申翰) menanyakan perihal hal Long COVID, Chen Shih-chung menjawab, seiring dengan pasien yang terjangkit semakin banyak, maka perawatan jangka panjang untuk kasus Long COVID juga akan bertambah banyak, sementara ini seluruh Taiwan ada 104 rumah sakit yang dilengkapi fasilitas terapi perawatan untuk penderita penyakit menular, akan tetapi penghuni belum banyak. Yang utama adalah jumlah pasien terinfeksi pada gelombang sebelumnya masih tergolong sedikit, sedangkan pasien positif terinfeksi ada kemungkinan 2-3 bulan baru berobat. CECC akan terus memantau dan juga membuat perencanaan terkait pengawasan Long COVID untuk anak-anak.
Di sisi lainnya, media juga bertanya saat ini AS menyisipkan Taiwan sebagai negara zona merah, Chen Shih-chung mengatakan, untuk kategori zona merah dinilai berdasarkan jumlah yang terkonfirmasi positif mencapai angka jutaan kasus, belakangan ini angka kasus positif di Taiwan semakin banyak, maka level risiko juga meningkat.