(Taiwan, ROC) Angka penularan COVID-19 harian di Taiwan per tanggal 4 Mei hampir mencapai 30.000 kasus, menurut laporan Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan (MOHW) pada hari Kamis ini (5/5) dalam sidang Yuan Eksekutif menyampaikan, berdasarkan hasil estimasi memprakirakan 11 Mei angka penularan berkemungkinan tembus 100.000 kasus.
Laporan singkat dari MOHW bahwa, diprakirakan 7 Mei angka penambahan kasus COVID-19 berkisar 29.763 hingga 47.688 kasus, diprediksikan angka yang paling memungkinkan terjadi adalah 37.911 kasus. Sementara pada 11 Mei, dipediksikan angka penambahan antara 54.124 hingga 102.743 kasus, angka yang paling memungkinkan adalah 75.244 kasus.
Dalam konferensi pers yang disampaikan MOHW, situasi pandemi internasional masih memburuk, angka kasus terinfeksi dan bergejala parah di Taiwan semakin bertambah, diprediksikan pertengahan bulan Mei akan mencapai puncaknya.
Selain itu, antrian panjang untuk sistem pendataan pembelian alat rapid test, MOHW melaporkan, sistem pendataan ini diberikan dari perusahaan alat rapid test impor merek Roche, diprakirakan akan menyediakan 145 juta perangkat rapid test. Untuk pemeriksaan kesehatan yang dibiayai dana publik memakai alat rapid test merek Abbott.
Sistem pendataan pembelian rapid test mulai berlaku pada tanggal 28 April, akan tetapi hingga saat ini banyak warga mengeluh sulit mendapatkan alat rapid test. Media melaporkan Presiden Tsai Ing-wen kemarin (4/5) dalam rapat rutin parpol DPP marah atas hal ini, meminta agar tidak bersikeras mengadopsi sistem pendataan, melainkan bisa memberikan alternatif yang variatif untuk membeli alat rapid test.
Sehubungan dengan hal ini, Komandan Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Chen Shih-chung dalam sidang Yuan Legislatif hari Kamis ini (5/5) menyampaikan, Presiden Tsai terus memberikan perhatian atas permasalahan ketersediaan alat rapid test, mengharapkan kuantitas di pasar yang mencukup agar terbeli oleh masyarakat, CECC berupaya untuk mencari cara yang lain, dan menunggu setelah pesanan alat rapid test dari luar negeri tiba, mungkin akan meluncurkan cara pembelian lainnya. Chen Shih-chung mengatakan, “Kali ini memesan dari luar negeri, sebenarnya ini adalah satu sumber, dapat dikatakan, barangkali kami bisa merancang satu metode pembelian lainnya, dikarenakan setiap barang dengan kemasan yang berbeda, ada aspek lainnya yang berbeda, maka semakin variatif.”
Sulit mendapatkan alat rapid test, sementara ini CECC telah bernegosiasi dengan 3 produsen yaitu Roche, Abbott dan pelaku industri dalam negeri, dan mengharapkan agar menyediakan alat rapid test dalam waktu cepat. Akan tetapi sebelum 15 Mei pemesanan membludak sehingga tidak bisa memberikan barang lebih awal, maka CECC mengundang 10 produsen yang memiliki izin EUA untuk menyediakan 17 juta perangkat rapid test. Berkaitan dengan hal ini parpol Kuomintang(KMT) menunjuk salah satu produsen Golden Global Biomedicine , sebelumnya adalah gerai makanan, modal perusahaan hanya NT$ 2 juta, tidak memiliki pengalaman dalam proyek pemerintah, pihaknya mencurigai pemerintah mengambil keuntungan dari produsen tertentu.
CECC kemarin malam mengklarifikasi dan produsen Golden Global Biomedicine juga mengutarakan tidak ikut serta dalam proyek pemerintah ini. Chen Shih-chung lebh lanjut menjelaskan, pihaknya melakukan pengadaan dalam waktu singkat, meminta agar produsen bisa menyediakan alat rapid test, akan tetapi wajib mematuhi persyaratan medis, memiliki lisensi EUA, bulan Mei ini alat rapid test akan tiba, apabila pada waktunya dan barang belum tiba maka akan dikenakan sanksi. Berkaitan dengan pembayaran dan kontrak perjanjian pengadaan alat rapid test tidak mempermasalahkan skala produsen, yang terpenting adalah apakah sumber produk yang diperoleh memenuhi persyaratan atau tidak.
