
(Taiwan, ROC) – Sehubungan dengan kondisi pandemic COVID-19 lokal yang terus bergejolak, Kementerian Pendidikan pada hari Sabtu tanggal 30 April menyampaikan bahwa saat ini kondisi di lingkungan sekolah Taiwan National University atau NTU telah mencatat sebanyak 1/3 jurusan pendidikan yang memiliki kasus positif dan rekan kerabat yang memiliki interaksi dengan pasien, sehingga telah memenuhi persyaratan untuk memasuki tahapan penghentian total semua sistem pembelajaran tatap muka langsung. Namun mempertimbangkan kelanjutan pembelajaran bagi para mahasiswa dan keamanan kesehatan yang ada, maka tidak menerapkan penghentian total pembelajaran yang ada, melainkan penggunaan sistem pembelajaran daring jarak jauh bagi mata kuliah yang mana sempat mendapatkan dampak pengaruh dari pandemi, hingga akhir semester kali ini.
Merujuk pada data statistik hingga hari Jumat tanggal 29 April pukul 5 sore, tercatat ada sebanyak 31 kasus lokal dalam lingkungan kampus. Pihak NTU sebelumnya juga telah mengumumkan penggunaan sistem pembelajaran daring untuk mata pelajaran yang memiliki jumlah siswa lebih dari 80 orang. Pada hari yang sama, pihak NTU juga mengumumkan per tanggal 4 Mei, bagi mahasiswa yang terdiagnosis positif atau rekan sekeliling yang sempat berinteraksi dengan kasus, maka mata pelajaran terkait dapat diubah sistem pembelajarannya menjadi sistem pembelajaran daring. Sementara untuk ujian akhir semester, dapat mempertimbangkan kondisi yang ada, barulah memilih apakah akan menggunakan sistem ujian nyata atau dapat menggunakan sistem ujian daring.
Pihak NTU sendiri pada awalnya telah mengubah masa pembelajaran yang semula adalah 18 pekan, menjadi 16 pekan plus 2 pekan fleksibel, sehingga pelajar dapat lebih mudah mengatur jadwal pertukaran mahasiswa lintas negara atau magang. Untuk masa pendidikan semester ke dua tahun 2021, ujian akhir semester akan digelar mulai tanggal 30 Mei hingga 3 Juni mendatang, sementara per tanggal 6 Juni akan memasuki pekan ke-17 dan ke-18, yang menjadi pekan fleksibel untuk pembelajaran para pelajar. Saat diperhitungkan dengan turut mempertimbangkan kondisi pandemi, jika sistem pembelajaran tatap muka langsung dihentikan secara total terhitung sejak 4 Mei hingga akhir semester, memiliki jeda waktu 1 bulan.
Pihak NTU sendiri juga secara aktif memberikan laporan kondisi perkembangan kepada tim darurat yang dibentuk. Pihak Kementerian Pendidikan juga merespon akan segera menindaklanjuti laporan yang ada serta memberikan jawaban kepada pihak NTU, sehingga pihak NTU dapat mengambil kebijakan per tanggal 4 Mei mendatang.
Sebelumnya National Taipei University of Education atau NTUE sempat mengajukan izin penggunaan sistem pembelajaran daring secara total, namun ditolak oleh Kementerian Pendidikan. Pihak Kementerian Pendidikan menjelaskan jika pihak NTU mengajukan program antisipasi, dimana tidak langsung menghentikan sistem pembelajaran tatap muka secara keseluruhan hingga akhir semester, melainkan akan turut mempertimbangkan hasil pemeriksaan kondisi pandemi dalam kampus, dan baru menerapkan metode yang ada untuk kelas mata kuliah yang memiliki tingkat persentase risiko penularan tinggi.
Berkenaan dengan apakah universitas lainnya juga harus mengikuti pola yang dilakukan oleh pihak NTU atau tidak, pihak Kementerian Pendidikan menyebutkan jika kondisi pandemi di masing-masing universitas akan berbeda, dan tim darurat akan tetap memberikan penilaian terhadap program antisipasi yang diajukan oleh setiap universitas.