
(Taiwan, ROC) --- Pada tanggal 28 April 2022, Juru Bicara Istana Kepresidenan, Chang Tun-han (張惇涵) menyampaikan, hubungan kerja sama antar Taiwan dengan Amerika Serikat di berbagai sektor terjalin erat dan akan terus diperdalam.
Promosi di sektor perindustrian juga telah sesuai dengan evaluasi tim profesional dan telah ditangani berdasarkan hukum yang berlaku. Dengan demikian, isu adanya “promosi paksaan” tidaklah benar.
Sebelumnya, media United Daily News (UDN) melaporkan bahwa pihak AS secara paksa menjual pesawat Boeing 787 mereka kepada maskapai China Airlines. Menanggapi pemberitaan tersebut, Chang Tun-han menyampaikan, sudah selayaknya bagi anggota Kongres di negara penganut paham demokrasi untuk meletakkan kepedulian mereka terhadap sektor perindustrian di negara masing-masing.
Perihal promosi pengembangan yang tengah digalakkan di sektor perindustrian sudah sewajibnya mengikuti evaluasi tim profesional dan ditangani sesuai dengan hukum yang berlaku.
Chang Tun-han melanjutkan, sama halnya dengan anggota Kongres di Taiwan atau kepala di daerah atau bahkan perwakilan dari masyarakat, akan mempromosikan produk-produk khas Taiwan, saat mereka berkunjung ke luar negeri.
Promosi yang dilakukan tersebut juga tidak memandang warna partai politik tertentu.
Chang Tun-han mengutip laporan dari media UDN yang menyebutkan bahwa mantan Duta Besar AS untuk PBB, Kelly Craft, berencana mengunjungi Taiwan pada tahun lalu. Dalam kunjungannya itu, Kelly Craft diduga ingin melobi Taiwan membeli batu bara.
Di samping itu, saat berkunjung ke Taiwan pada bulan lalu, mantan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, juga menyebut bahwa dirinya adalah seorang “pengusaha”.
Ia melanjutkan, kali ini senator Lindsey Graham, R- SC dan Robert Portman, R-OH, diduga hendak menjual secara paksa unit pesawat Boeing. Media tertentu dinilai sering kali memberikan label “pedagang” atau “menjual paksa” kepada pejabat atau anggota Kongres AS, yang sebenarnya adalah sosok yang sangat mendukung Taiwan.
Tidak hanya tidak menghargai tamu yang tengah berkunjung, tetapi pemberian label tersebut dicemaskan akan merusak wacana diskusi hubungan kerja sama antar kedua belah pihak.
Chang Tun-han menyampaikan, Taiwan akan terus memperkuat jalinan kerja sama dengan AS di berbagai bidang. Promosi kerja sama di sektor perindustrian oleh pemerintah, juga sudah sejalan dengan penilaian dari tim profesional dan ditangani sesuai hukum yang berlaku, serta tidak akan pihak yang berusaha “memaksa”.
Sebaliknya, pada tahun 2020, media UDN pernah mengirimkan surat resmi kepada Kantor Kepresidenan untuk mendapatkan dana menggelar kegiatan, sebanyak lebih dari NT$ 20 juta.
Namun, Istana Kepresidenan tidak memiliki item anggaran yang relevan, serta prosedur ini dirasa tidak sesuai dengan kebijakan pengadaan yang berlaku di Taiwan, dan membuat pihak Istana merasa telah diperlakukan secara “paksa”.