
(Taiwan, ROC) -- Penambahan kasus COVID-19 dari penularan lokal selama beberapa hari berturut-turut menembus angka ribuan, Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) mengemukakan tingkat penularan infeksi di Taiwan mungkin dapat mencapai 15%, jumlah kasus dikhawatikan akan menembus satu jutaan. Sehubungan dengan situasi epidemi dan meningkatnya permintaan alat rapid test, sehingga pemerintah telah mengeluarkan permintaan kepada 5 produsen. Untuk saat ini seitap produsen paling banyak memproduksi 4,9 juta produk per bulannya, diperkirakan mulai Mei akan meningkatkan jumlah produksinya hingga 12,8 juta produk, dan angka produksi juga akan ditingkatkan secara bertahap hingga diharapkan dapat mencapai 15,8 juta produk.
Menteri Ekonomi, Wang Mei-hua hari Rabu (20/4) dalam rapat komite ekonomi Yuan Legislatif mengemukakan, sebagian besar dari alat rapid test diimpor dari luar negeri, sedangkan karena Wakil Menteri Ekonomi, Chen Chern-chyi (陳正祺) juga merangkap sebagai kepala divisi bahan baku CECC, untuk itu Kementerian Ekonomi juga menegosiasikan untuk peningkatan produksi rapid test dalam negeri, bahkan telah mengutus orang untuk melakukan inspeksi dan memastikan sumber bahan baku dan peralatan mesin produksi serta kendala yang dihadapi oleh produsen jika mempercepat dan meningkatkan jumlah produksi. Untuk hasil produksi akan memprioritaskan pemenuhan pemerintah daerah dan instansi medis yang membutuhkan.
Mengenai harga rapid test setelah dapat diproduksi dalam negeri apakah masih akan dapat diturunkan, hal yang menjadi perhatian oleh legislator yang hadir dalam rapat komite, seperti lebih rendah dari yang dibeli oleh Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan (MOHW) yaitu NT$59. Menteri Wang Mei-hua menegaskan, harga yang didapatkan oleh MOHW adalah harga berdasarkan kontrak dan harga ini tidak dapat menutupi modal produsen, sehingga tidak mungkin lebih rendah dari harga ini, demikian jelasnya.
Wang Mei-hua juga menekankan, berapa harga rapid test di kemudian hari ini semua akan berdasarkan penjelasan dari CECC.