
(Taiwan, ROC) --- Kapasitas vaksin BNT dalam negeri hampir habis, membuat pihak luar mempertanyakan kelanjutan dari pengadaan produk vaksin tersebut.
Saat ditemui pada Rabu hari ini (13/4), Komandan Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC), Chen Shih-chung (陳時中) menyampaikan, bahwa negosiasi pengadaan vaksin telah memasuki babak akhir.
Chen Shih-chung menambahkan, negosiasi pengadaan vaksin yang dibahas juga termasuk dosis untuk anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun.
Chen Shih-chung hadir dalam sidang interpelasi yang digelar di Yuan Legislatif pada Rabu pagi hari ini (13/4).
Anggota legislator dari Partai Kuomintang (KMT), Chiang Wan-an (蔣萬安) menaruh perhatian yang mendalam terhadap perkembangan dari pengadaan vaksin BNT dalam negeri.
Chen Shih-chung menyampaikan, pemerintah berniat membeli vaksin BNT dosis anak-anak. Namun, vaksin COVID-19 untuk dosis anak-anak hanya diproduksi oleh Pfizer, bukannya BNT.
Oleh karena itu, CECC harus melibatkan empat pihak dalam membahas pengadaan vaksin yang ada. Komandan CECC tersebut menambahkan, bahwa negosiasi yang digelar telah memasuki tahap akhir.
Chiang Wan-an bertanya apakah anak berusia 12 tahun ke bawah akan diberikan vaksin pada masa mendatang? Chen Shih-chung menyampaikan, pihaknya akan melakukan persiapan relevan yang dibutuhkan.
Di samping itu, CECC baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani kontrak dengan Pfizer untuk pembelian tambahan obat oral pengobatan COVID-19, Paxlovid, sebanyak 700.000 dosis.
Dari angka tersebut, 350.000 di antaranya dipastikan akan tiba di Taiwan sebelum kuartal kedua tahun ini.
Chen Shih-chung menyampaikan, 350.000 dosis akan tiba satu per satu semenjak bulan April hingga Juni. Paxlovid dijadikan sebagai obat utama, yang juga akan menjadi prioritas bagi medis di Taiwan.
Selain Paxlovid, obat oral lainnya yang juga dianjurkan adalah Molnupiravir, terutama saat obat-obat lain tidak tersedia.
Chen Shih-chung menuturkan, harga obat Paxlovid untuk dosis satu orang akan berada di kisaran US$ 700 – US$ 800.
Chen Shih-chung melanjutkan, menilik pengalaman dari negara lainnya, maka Taiwan diperkirakan akan membeli obat oral COVID-19 sebanyak 3% dari total populasi.
Menurut data yang ada, Inggris membeli sebanyak 7% dari total populasi, Amerika Serikat hampir 4%, Jepang 2,84%, Korea Selatan 1,94% dan Australia 3%.