
(Taiwan, ROC) – Karena melonggarnya kontrol pencegahan pandemi di pintu perbatasan, kasus penularan di dalam negeri juga terus merebak, jumlah kasus positif COVID-19 yang dikonfirmasi setelah bulan April telah berulang kali mencapai titik tertinggi baru, pemerintah saat ini juga telah menetapkan beberapa strategi pencegahan pandemi secara bertahap guna memitigasi bencana, melainkan bukan untuk mengejar angka 0 secara keseluruhan. Tetapi juga tidak akan membiarkan virus terus merebak dan hidup berdampingan dengannya, namun tetap menerapkan kehidupan normal di bawah pencegahan pandemi secara aktif, menjaga ekonomi dan kehidupan seluruh lapisan masyarakat, inilah yang disebut dengan “Pola Baru Taiwan”
Perihal apakah strategi pencegahan pandemi yang disebut dengan nama “Pola Baru Taiwan” didefinisikan sebagai “Mitigasi Bencana”? Perdana Menteri, Su Tseng-chang (蘇貞昌) dalam sebuah wawancara saat menghadiri rapat interpelasi Yuan Legislatif pada hari ini (8/4) mengemukakan, pencegahan pandemi di negeri kita adalah nomor satu di dunia. Dari gejala pandemi saat ini dapat terlihat jika virus Omicron menyebar dengan cepat, dan bergejala ringan, sehingga lebih dari 99,7% orang semuanya memiliki gejala ringan ataupun tidak bergejala. Namun guna dapat mencegah pandemi secara efektif, setiap masyarakat harus mematuhi peraturan-peraturan yang relevan, seperti memakai masker, sering mencuci tangan, dan melakukan vaksinasi. Di bawah kendali yang wajar, maka akan mengurangi modal biaya masyarakat. PM Su mengatakan, ”Cakupan ini adalah demi dapat menjalani kehidupan normal semaksimal mungkin serta meminimalkan dampaknya terhadap semua orang, jadi saat ini kami secara bertahap mampu mengendalikannya secara wajar, mulai melonggarkannya dengan lembut dan perlahan, pada saat yang bersamaan juga mengurangi pengeluaran terhadap modal masyarakat. Secara keseluruhan adalah mengurangi kasus bergejala parah ke angka 0, dan dapat mengendalikan yang bergejala ringan.”
Namun, PM Su juga menegaskan, yang paling penting dalam pencegahan pandemi adalah mengimbau para Lanjut Usia (lansia) dapat menyelesaikan vaksin dosis ke 3, ini adalah perlindungan yang paling baik bagi para lansia. Berharap semuanya dapat meningkatkan persentase tingkat cakupan vaksinasi.