(Taiwan, ROC) --- Pada tanggal 31 Maret 2022, Parlemen Denmark mengadakan pemungutan suara perihal resolusi untuk mendukung partisipasi Taiwan dan Lituania dalam Majelis Kesehatan Dunia (WHA). Pemungutan suara tersebut berakhir dengan suara setuju sebanyak 103 suara, tidak setuju 0 suara dan abstain 0 suara.
Mereka juga menyerukan kepada pemerintah Denmark dan Uni Eropa untuk memberikan dukungan solidaritas kepada Lituania, serta mengajukan gugatan atas tindakan menekan yang dilancarkan RRT di WTO.
Sebelumnya, Komite Urusan Luar Negeri AS mengeluarkan resolusi yang memuji keputusan Lituania untuk memperkuat hubungan kerja sama dengan Taiwan serta menentang tekanan RRT dan berjanji akan terus mendukung Taiwan.
Semenjak 4 bulan memasuki tahun 2022, telah ada 41 anggota parlemen yang telah mengirimkan surat kepada pimpinan Uni Eropa, guna mengutuk keras paksaan politik atau ekonomi yang dilancarkan RRT terhadap Lituania.
Mereka juga meminta kepada Uni Eropa untuk mengekspresikan solidaritas mereka kepada Lituania dan memberikan dukungan maksimal jika diperlukan. Setelahnya, rapat pleno Parlemen Eropa merilis resolusi darurat perihal “Kebebasan Fundamental Hong Kong” pada bulan Januari lalu.
Di samping itu, klausul baru juga dibentuk untuk memberikan dukungan solidaritas kepada Lituania, serta mengutuk paksaan ekonomi RRT dan menyerukan agar Uni Eropa segera mengambil tindakan untuk mempertahankan pasar tanpa harus selalu bergantung kepada RRT.
Pada bulan Februari, Parlemen Eropa meloloskan resolusi “Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Bersama”, secara khusus mengutuk keras tekanan yang dilancarkan RRT kepada Lituania dan negara Uni Eropa lainnya. Mereka juga mendukung keputusan Komisi Eropa untuk mengajukan tuntutan kepada WTO, atas sikap menekan RRT terhadap Lituania.
Pada tanggal 5 April 2022, Kementerian Luar Negeri (MOFA) menyampaikan, protes yang dilontarkan Uni Eropa terhadap tekanan RRT kepada Lituania di bawah kerangka WTO adalah tepat adanya. Taiwan tentunya akan terus mendukung Lituania, serta menyarankan untuk memasuki prosedur konsultasi, yang mana ini telah sesuai dengan mekanisme penyelesaian sengketa di WTO.
Juru bicara MOFA, Joanne Ou (歐江安) mengatakan, “Kami akan bekerja sama dengan Lituania serta Uni Eropa dan negara sehaluan lainnya untuk mempertahankan tatanan ekonomi dan perdagangan internasional dengan tetap pada berbasis pada peraturan yang fundamental.”
Dalam sebuah wawancara eksklusif yang digelar pada pertengahan bulan Maret kemarin, Menteri MOFA, 吳釗燮 (Joseph Wu) menyampaikan, selain akan dibantu oleh banyak pihak, maka Lituania juga akan didukung oleh Taiwan, mengingat sektor semikonduktor Taiwan memiliki rantai pasokan yang lengkap dengan perencanaan yang komprehensif.
Pada masa mendatang, proyek kajian pembahasan juga akan dilakukan bersama dengan negara sahabat lainnya, misal Republik Ceko, Lituania dan Slovakia.
Dalam wawancara lainnya yang dilakukan media Yunani, Joseph Wu menyampaikan harapannya agar negara-negara Uni Eropa akan bersatu, serta mempromosikan langkah-langkah “Anti Pemaksaan Ekonomi” sesegera mungkin, yang diharapkan dapat menghentikan ambisi RRT dalam melancarkan aksi yang menekan.
