(Taiwan, ROC) -- Kebijakan penanggulangan pandemi di Taiwan dilonggarkan semenjak 7 Maret 2022, yakni dengan mempersingkat jumlah hari karantina menjadi 10 hari dan mengizinkan para pelancong bisnis untuk datang ke Taiwan.
Saat ditemui di Yuan Legislatif, Komandan Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) – Chen Shih-chung (陳時中) menyampaikan, jumlah warga yang memasuki pintu perbatasan Taiwan pada tanggal 8 Maret 2022 melebihi 2000 orang. Dari angka tersebut, 46% nya memilih untuk menjalankan prosedur karantina di rumah masing-masing.
Pria yang juga menjabat Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan (MOHW) tersebut menambahkan, bahwa pihaknya akan terus mengamati perkembangan kondisi penularan epidemi COVID-19 di dalam negeri.
Menjawab pertanyaan perihal kapan pintu perbatasan Taiwan mulai diperlonggar, Chen Shih-chung menuturkan, situasi pandemi di dalam negeri terbilang stabil. Menghadapi gelombang penularan yang terjadi saat ini, pemerintah daerah akan memobilisasi dengan cepat. Dengan demikian, rantai penularan dalam negeri dapat segera terkendalikan.
Ketika ditanya anggota legislator Partai Progresif Demokratik (DPP) – Lai Hui-yuan (賴惠員) perihal waktu kadaluwarsa vaksin AZ dan Medigen, Chen Shih-chung menyampaikan bahwa vaksin AZ kemungkinan tidak habis divaksinasi sebelum masa berlaku berakhir. Sedangkan untuk vaksin Medigen, tidak akan memiliki persoalan di atas.
Chen Shih-chung mengatakan, “Saat ini dosis vaksin AZ berjumlah 2 juta dosis. Sekarang, penyuntikan vaksin AZ berkisar 1000 dosis per 1 hari. Jika melihat situasi ini, maka kemungkinan besar vaksin-vaksin AZ ini tidak akan habis disuntikkan. Sedangkan untuk vaksin Medigen, hingga akhir bulan Mei, jumlah vaksin yang akan kadaluwarsa berjumlah 260.000 hingga 280.000 dosis. Sejauh ini, stok vaksin Medigen tidak akan menemui permasalahan di atas. Dan untuk satu semester ke depan tentu akan melihat perkembangan yang ada.”
Otoritas Kanada diberitakan telah memperpanjang masa berlaku vaksin AZ, apakah Taiwan akan mengikuti kebijakan tersebut. Chen Shih-chung menjawab, hal ini harus diperhitungkan dengan sangat teliti dan profesional. Pihak pemroduksi vaksin harus menyertakan bukti dan alasan yang tepat sebelum diserahkan ke Food and Drug Administration (FDA) untuk memperoleh persetujuan.
