(Taiwan, ROC) -- Perusahaan Bioteknologi yang mengembangkan vaksin dan terapi pengobatan mRNA pada hari Rabu ini (16/2) mengeluarkan pernyataan bahwa akan dibuka anak perusahaan yang ditempatkan di Taiwan, saat bersamaan juga akan membentuk kantor di Hongkong, Singapura dan Malaysia. Hingga saat ini kantor perusahaan Moderna di kawasan Asia Pasifik ada di Jepang, Korea Selatan serta benua Australia.
CEO perusahaan Moderna Stéphane Bancel mengatakan, “tahun 2020 Taiwan -Moderna melakukan penandatanganan perjanjian suplai vaksin COVID-19, pihak kami sangat senang dan mengumumkan akan membentuk anak perusahaan di Taiwan, berharap semakin banyak kerjasama yang dapat dilakukan, agar bisa menyediakan program medis teknologi mRNA bagi masyarakat Taiwan.”
Perusahaan Moderna mengatakan, putusan membuka anak perusahaan di Taiwan karena yakin dengan potensi industri bio teknologi di Taiwan, selain memperluas terapi pengobatan mRNA di Taiwan, juga aktif mengoordinasikan penguatan tim Kerjasama dan pembentukan kantor
Perluasan lini produksi Moderna mencakup program 40 pengembangan, diantaranya ada 25 sedang melakukan pengujian klinis. Selain itu, dikarenakan varian Omicron cukup mengkhawatirkan, serta demi pengembangan vaksin baru dan obat maka melanjutkan strategi penelitian virus COVID-19. Moderna dalam tahap pengembangan obat yang relevan dengan mRNA, yang diharapkan bisa mencegah dan mengobati penyakit menular, imuno-onkologi atau penyakit langka serta penyakit autoimun, yang saat ini masih belum tercapai.
Moderna memiliki kantor di 12 negara, diantaranya 10 anak perusahaan. Vaksin COVID-19 merek Moderna telah mendapat pengakuan otoritas lebih dari 70 negara, diantaranya 19 negara di kawasan Asia Pasifik. Di Taiwan, Vaksin COVID-19 merek Moderna diizinkan untuk diberikan kepada mereka yang berusia 18 tahun ke atas, setelah mendapat vaksin dosis ke-2 genap 5 bulan baru menerima vaksin booster.
Penandatanganan perjanjian kerja sama suplai Taiwan-Moderna, dijadwalkan pada tahun 2022 mulai menyuplai 20 juta dosis vaksin Moderna, serta vaksin generasi kedua tipe booster, pada tahun 2023 menyuplai 15 juta dosis. Perjanjian suplai ini adalah perpanjangan dari perjanjian suplai yang disepakati pada tahun 2021 sebanyak 5 juta dosis.