(Taiwan, ROC) -- Terkait kembali dibukanya pekerja migran masuk ke Taiwan, Menteri Tenaga Kerja Hsu Ming-chun hari Kamis (4/11) saat memberikan laporan dalam rapat komite sanitasi lingkungan Yuan Legislatif menyampaikan, untuk kepentingan keamanan pencegahan epidemi dan kebutuhan karantina bagi warga yang pulang ke Taiwan selama masa sebelum Tahun Baru Imlek, maka untuk memasukkan pekerja migran akan menggunakan 2 tahap, tahap pertama yaitu semua pekerja migran yang masuk harus menjalani karantina di pusat karantina secara penuh bagi mereka yang masuk sebelum tanggal 14 Februari 2022 dan akan lebih diperketat, sedangkan untuk tahap kedua yaitu setelah tanggal 15 Februari 2022, selain karantina di pusat karantina, pekerja migran juga dapat menjalani karantina di hotel karantina, dan pada saat ini kapasitas akan lebih banyak.
Untuk rincinya, setelah masuk ke Taiwan, jika pekerja migran sektor industri dengan menggunakan sistem penilaian dengan jenis penilaian meliputi kelengkapan vaksinasi COVID-19, situasi epidemi di negara asal, lingkungan tempat tinggal yang akan ditempati di kemudian hari dan lainnya. Sedangkan untuk penata laksana rumah tangga (PLRT) hanya mempertimbakan 2 poin, tanpa perlu menilai lingkungan tempat tinggal. Penilaian dengan poin yang lebih tinggi akan diprioritaskan, bersamaan dengan itu juga harus bergantung pada waktu pemberian visa. Untuk pembagian pekerja migran sektor industri, Hsu Ming-chun juga membocorkan standarisasi penilaiannya.
Hsu Ming-chun mengatakan, “Secara gamblangnya, vaksinasi mendapat nilai 55 poin, situasi epidemi negara asal 10 poin, tempat tinggal (asrama) 45 poin. Dalam total 45 poin ini ada kamar dengan kamar mandi dalam dinilai 20 poin, kalau terdapat kamar dengan kamar mandi dan tidak berkamar mandi dinilai 15 poin, untuk semua kamar tanpa kamar mandi dalam bernilai 10 poin.”
Hsu Ming-chun juga mengungkapkan, sebelum pekerja migrannya masuk, majikan seharusanya membelikan asuransi medis tambahan yang bernilai NT$500 ribu, sebagai tanggungan biaya medis dan tingga apabila pekerja migrannya terdiagnosis saat masuk ke Taiwan.
