close
RTISISegera unduh Aplikasi ini
Mulai
:::

Acara Sharing “Program Mencari Bunda ke-2” Digelar di Museum Seni Kontemperer Taipei (MOCA)

  • 27 July, 2020
  • 鄭蕙玲
Acara Sharing “Program Mencari Bunda ke-2” Digelar di Museum Seni Kontemperer Taipei (MOCA)
(kiri ke kanan) Presiden RTI Chang Cheng, Chief Editor Commonwealth Liao Yun-chang, Hsu Tze-han,DJ RTISI Tony Thamsir, curator Perforated City Huang Hai-ming

(Taiwan, ROC) Museum Seni Kontemperer Taipei (MOCA), Radio Taiwan Internasional, majalah Commonwealth kembali hadir menyelenggarakan acara sharing kisah yang mengharukan, “Kisah Mencari Bunda ke-2”, mengundang anak Taiwan yang bernama Hsu Tze-han (許紫涵) yang berkeinginan mencari pengasuh asal Indonesia yang sudah kehilangan kontak selama 15 tahun. Berkat bantuan media Taiwan dan Indonesia, pada tahun ini bulan Mei Hsu Tze-han berhasil menemukan pengasuh asal Indonesia, Dwi, pertemuan ini sangat mengharukan masyarakat kedua negara. Selain itu, pertemuan mereka yang dituangkan dalam program “mencari bunda ke-2” merupakan bagian kerjasama antara RTI dengan media Taiwan lainnya dan organisasi masyarakat lainnya, pada tanggal 26 Juli 2020 kembali dibuka acara sharing mencari bunda ke-2, walaupun jarak 3000 Taiwan-Indonesia memisahkan mereka namun Hsu Tze-han dapat bertatap muka dengan Dwi yang ada di Indonesia, kisah pencarian bunda kedua ini turut disaksikan pengunjung yang terdiri dari masyarakat Taiwan, imigran baru asal Indonesia dan pekerja migran asal Indonesia.

Hsu Tze-han(許紫涵) mengatakan, “ Saya merasa dengan kecanggihan sosial media sekarang, sangat mudah untuk berkomunikasi, namun saya dan Dwi dengan segala hal yang mereka lalui, menjalin hubungan saya dan dia tidak mudah, bukan hal yang biasa, saya merasa melalui kisah kami berdua, saya merasa kami semakin saling menghargai dan tidak mudah menyerah dan melupakan hubungan kami berdua.”

Chief Editor majalah Commonwealth Liao Yun-chang yang berperan penting dalam pencarian bunda ke-2 mengatakan, ada ratusan anak di Taiwan seperti Hsu Tze-han yang mendapat pengasuhan dari pekerja migran asal Asia Tenggara, tidak memiliki hubungan darah namun pengorbanan mereka membuahkan jalinan kasih, semuanya sangat nyata, walaupun di tengah ini ada hubungan perekrutan majikan-pekerja, namun hubungan persaudaraan melebihi dari segalanya; yang paling mengharukan adalah memunculkan program mencari ibu ke-2, pekerja migran yang pernah mengasuh anak-anak Taiwan, dan pekerja migran merasa mereka adalah bagian penting dalam keluarga.

Liao Yun-chang mengatakan, “Saya masih tetap merasa terharu, banyak teman-teman yang berasal dari Indonesia mengetahui cerita ini, mereka dengan senang hati memberitahu saya, bahwa merasa sepertinya ditemukan, terima kasih atas kejadian ini, kejadian ini juga dapat ditampilkan, mendengar berita demikian, membuat kami merasa dicintai.”

Pameran "Perforated City" yang dirancang Huang Hai-ming(黃海鳴) dikolaborasikan dengan acara sharing mencari bunda ke-2, Huang mengatakan, pameran ini menampilkan hubungan antar manusia dalam ruang, ditambah lagi dengan pengalamannya dalam rancangan pameran berharap kesenian dan pameran "Perforated City" bisa mendapat sambutan yang lebih meriah.

Sebagai media yang menjadi salah satu sponsor utama untuk program mencari bunda ke-2 ini, Presiden RTI Chang Cheng mengakui jiwa kesenian dalam pameran estetika hubungan manusia, Cheng Cheng mengemukakan, banyak pengasuh anak Taiwan berasal dari Asia Tenggara, bisa dijuluki hubungan baru, walaupun tidak memiliki hubungan darah namun jumlah kelompok orang ini cukup besar dan patut mendapat perhatian.  

Komentar

Terbarumore