(Taiwan, ROC) – Berkenaan dengan wabah COVID-19 yang masih terus merebak, pemerintah juga telah melarang ekspor masker mulut ke luar negeri. Wakil Menteri Perekonomian Wang Mei-hua pada hari Kamis tanggal 13 Februari menyampaikan bahwa kebijakan larangan ekspor masker mulut masih akan terus diberlakukan hingga akhir bulan April.
Wang Mei-hua menjelaskan bahwa pihaknya akan menggunakan pengalaman menghadapi epidemi kali ini sebagai bagian dari hal yang harus diinstrospeksi. Selain itu jika kondisi wabah mulai mereda, barulah akan mempertimbangkan pencabutan larangan tersebut.
Guna mendorong penyulaian kebutuhan masker mulut yang dibutuhkan oleh masyarakat Taiwan, Kementrian Perekonomian atau MOEA telah memprogramkan sistem robot sebanyak 60 buah ke dalam jalur produksi. Pada tanggal 12 Februari telah diumumkan jika ke 60 robot tersebut, akan dialokasikan sesuai dengan persentase ruang industri terkait yang berjumlah total sebanyak 15 perusahaan manufaktur. Pihak MOEA memprediksikan bahwa pada awal bulan Maret, maka jumlah masker mulut yang diproduksi mampu mencapai angka 10 juta lembar per hari.
Pihak MOEA menjelaskan bahwa setiap robot, setiap harinya mampu menambah jumlah produksi sebanyak 100 ribu lembar, sehingga dengan total 60 robot akan mampu meningkatkan jumlah produksi hingga 6 juta lembar. Adapun perangkat baru ini diperkirakan akan mulai dimasukkan ke dalam jalur produsi pada awal bulan Maret, sehingga pada waktunya mampu menambah jumlah produksi masker yang semula berjumlah 4 juta lembar menjadi 10 juta lembar per harinya.
