
(Taiwan, ROC) - Empat belas orang meninggal karena influenza musiman di Taiwan pekan lalu, meningkatkan angka kematian sejak Oktober lalu menjadi 74 orang, demikian berdasarkan laporan terbaru dari Pusat Pengendalian Penyakit (CDC).
Ke 14 kematian itu termasuk seorang pekerja kantor berusia 23 tahun di Taiwan tengah, yang meninggal lima hari setelah ia mulai menderita gejala flu. Ini adalah kasus kematian akibat flu yang berusia termuda pada musim ini, kata dokter CDC Lin Yung-ching (林詠青) dalam sebuah laporan mingguan.
Pasien yang memiliki penyakit paru-paru kronis dan gangguan darah itu tidak mencari perawatan medis setelah mengalami gejala flu pada pertengahan Januari, dan ia dilarikan ke ruang gawat darurat rumah sakit ketika mengalami syok septik dan kegagalan pernapasan akut, jelas Lin.
Tidak satu pun dari 14 orang yang meninggal pekan lalu akibat influenza musiman telah menerima vaksin flu, lanjutnya.
Menurut Lin, dalam satu minggu mulai 2 Februari, sejumlah 82.856 orang mencari perawatan medis untuk gejala mirip flu di rumah sakit dan klinik di seluruh Taiwan, turun 19,5 persen dari minggu sebelumnya; dan dari jumlah itu, 56 kasus berkembang menjadi komplikasi flu parah, meningkatkan jumlah kasus serupa menjadi 914 sejak 1 Oktober 2019, tertinggi dalam hampir lima tahun.
Sebagian besar dari 914 orang yang mengalami komplikasi parah berusia 65 tahun ke atas, dan 98 persen dari mereka belum divaksinasi, sementara 80 persen menderita setidaknya satu jenis penyakit kronis, tutur Lin, seraya menambahkan bahwa hingga 9 Februari, masih ada sisa 288.000 dosis vaksin flu yang disubsidi pemerintah.