(Taiwan, ROC) Pemberian Penghargaan Sastra Migran TLAM ke-6 dihelat pada tanggal 29 September 2019 di taman nasional Alishan Chiayi, pemenang pertama diraih oleh peserta asal dari Vietnam Chen Shih-guei(陳氏桂). Perintis Penghargaan Sastra Migran TLAM Chang Cheng mengatakan, menginginkan agar pekerja migran semakin dapat berkarya, memilih tempat di depan pohon tua memberikan kesaksian tentang kisah kehidupan.
Dirjen Kehutanan Lin Hua-ching (林華慶) mengemukakan, dalam beberapa tahun terdekat ini semakin banyak komunitas masyarakat asal Asia Tenggara yang terlibat kasus penebangan hutan liar, mendapati mereka tidak memiliki informasi yang jelas mengenai hukum perlindungan hutan Taiwan, tidak mengetahui bahwa penebangan hutan adalah pelanggaran hukum, melalui kerjasama ini sekaligus mensosialisasikan konsep perlindungan hutan Taiwan.
Chang Cheng mengemukakan, selalu ingin mengadakan kegiatan yang lebih special dan berbeda, untuk menampilkan keragaman rupa pekerja migran asing di Taiwan atau komunitas perantauan di Taiwan, agar masyarakat luar juga tahu kehebatan tulisan mereka. Chang Cheng menambahkan, ingin berbuat sesuatu untuk Taiwan dan pekerja migran asing di Taiwan, penyelenggaraan penghargaan sastra ini banyak menemui kendala maka saat pemberian penghargaan dan testimoni secara khusus digelar di depan pohon tua, pohon ribuan tahun ikut menyaksikan hasil karya mereka.
Penghargaan Sastra Migran TLAM ke-6 tahun ini dengan perolehan 680 karya tulis dari peserta, mencatat rekor tertinggi selama 6 tahun ini, dari hasil karya yang diterima diseleksi 9 kategori penghargaan, 8 pemenang bahkan pemenang dari tempat yang jauh seperti Makau dan Jepang turut menghadiri acara ini; masih ada pekerja migran asing yang saat ini sedang menjalankan masa tahanan di bui green island Taiwan berhasil memenangkan penghargaan ini, dikarenakan mempertimbangkan masih dalam pengawasan maka hanya menampilkan hasil tulisannya dan video wawancara.