(Taiwan, ROC) – Hari Rabu tanggal 13 Maret, Presiden Tsai Ing-wen membuka rapat perdana pembahasan tim dewan uji calon kandidat hakim agung untuk Yuan Yudikatif periode 2019. Selain itu, Presiden Tsai Ing-wen juga membagikan surat penugasan kepada para anggota tim dewan.
Dalam kata sambutannya, Presiden Tsai Ing-wen menyampaikan bahwa para hakim agung adalah pelindung undang-undang dasar kepemerintahan, pejuang hak asasi manusia, sehingga turut serta memberikan kontribusi yang sangat besar dalam hal pemberdayaan asas demokrasi di Taiwan. Tugas penjelasan UUD dari Mahkamah Agung, untuk tahun ini telah memasuki tahun yang ke 71, yang mana telah melakukan tugas penjelasan sebanyak 775 pasal, sehingga semakin memperkuat fungsi UUD dalam hal perlindungan hak asasi manusia yang ada.
Presiden Tsai Ing-wen menjelaskan bahwa sejak dirinya duduk di kursi kepemerintahan pada tahun 2016, selain telah menggelar rapat reformasi Yuan Yudikatif, semua hakim agung juga melakukan instropeksi total terhadap tata cara analisa dan pemberian penjelasan yang tepat untuk pasal undang-undang yang ada. Yang paling penting adalah berhasil diloloskannya “Peraturan Prosedur Konstitusional” dalam rapat pembacaan tahap ke tiga di Yuan Legislatif, dan diumumkan pada bulan Januari serta akan mulai diberlakukan pada 3 tahun mendatang sejak pengumuman. Sistem yang digunakan oleh hakim agung dalam melakukan penyelidikan dan pertimbangan setiap kasus, berubah dari sistem rapat menjadi sistem pengadilan litigasi, sehingga turut membuka era baru terhadap sistem penjelasan undang-undang. Presiden Tsai menjelaskan bahwa ini adalah sebuah awal pembuka, kunci utama untuk perkembangan yang baru, sementara hakim agung yang terpilih akan menjadi salah satu juru kunci sistem yang tengah diterapkan tersebut. Dirinya yakin dan percaya bahwa tim dewan penguji ini mampu memahami isi hati masyarakat, yang menaruh harapan besar terhadap fungsi Mahkamah Agung dalam hal penjelasan dan jaminan UUD terhadap hak asasi manusia.
Presiden Tsai Ing-wen menyebutkan bahwa khalayak umum tentu menaruh perhatian besar terhadap para anggota tim dewan penguji, termasuk proses pembentukkan yang erat kaitannya dengan perkembangan demokrasi sesuai dengan UUD. Ia menyambut itikad baik akan setiap usulan yang diberikan oleh pihak publik, dan berharap tim dewan penguji mampu menjalankan komitmen awal dan memberikan jawaban akan ekspektasi masyarakat akan masalah keadilan, kebenaran dan keterbukaan, sehingga mampu menjadi sebuah keprofesionalan, kepastian, dan didukung oleh khalayak umum, agar mampu memperluas dan memperdalam asas demokrasi serta kebebasan hak asasi setiap insan manusia.
Saat ini, terdapat sebanyak 15 hakim agung, 4 di antaranya akan berakhir masa jabatannya pada tanggal 30 September mendatang. Dengan merujuk kepada “Peraturan perbaikan UUD ROC”, maka Presiden Tsai Ing-wen dapat mengusung 4 kandidat hakim agung, yang kemudian akan dapat dibahas dan diputuskan oleh Yuan Legislatif pada rapat mendatang.
