(Taiwan, ROC) -- Acara pembukaan forum “Asia Pacific Social Innovation Summit” (APSIS) 2024 berlangsung pada pagi hari ini (4/5), di National Chi Nan University (NCNU), Nantou diawali dengan penampilan grup gamelan NCNU, menampilkan kolaborasi musik gamelan Bali dengan musik tradisional suku penduduk adat Taiwan, yaitu Seediq dan Athayal. Adapun para pemainnya merupakan mahasiswa dan mahasiswi NCNU yang berasal dari Taiwan, Indonesia, Hong Kong, Vietnam, dan Paraguay. Musik pembukaan ini membuat para hadirin yang berada di ruangan terpukau dan mereka pun memberikan sambutan yang sangat meriah.
Hadir dalam acara pembukaan APSIS Perdana Menteri Chen Chien-jen, Menteri Ekonomi Wang Mei-hua, Legislator Luo Mei-ling, Presiden Radio Taiwan Internasional (RTI) Chang Jui-chang, dan tamu undangan khusus lainnya, beserta lebih dari 100 orang lainnya memenuhi Square Theater NCNU. Dalam sambutannya, Perdana Menteri Chen Chien-jen mengemukakan, bahwa APSIS ke-7 tahun 2024 ini mengusung tema “Ketangguhan Asia”, yang secara khusus juga memperlihatkan ketangguhan Taiwan.
Acara yang tengah berlangsung selama 2 hari berturut-turut mulai hari ini (4/5) dan besok Minggu, 5 Mei 2024 ini menghadirkan 114 pembicara dari 13 negara. Sesi pertama sebagai pembuka forum ini menghadirkan Yuan Tseh Lee (李遠哲), penerima nobel kimia pertama dari Taiwan pada tahun 1986, terkait dengan kontribusinya atas dinamika proses kimia.
Dalam kegiatan di hari ini, 4 Mei 2024, pembicara lainnya adalah Melati Riyanti Wijsen, seorang pegiat perubahan sosial dan lingkungan dari Bali, Indonesia. Melati merupakan pendiri “Bye-Bye Plastic Bags”, “Youthtopia”, “One Island One Voice”, dan “Mountain Mama”.