(Taiwan, ROC) -- Direktorat Jenderal Budjet, Akuntansi dan Statistik (DGBAS) setelah selama 30 tahun absen, beberapa hari lalu mengumumkan “Statistik penyebaran kekayaan rumah tangga tahun 2021”, dengan menilai asset bersih dari 20% keluarga terkaya dan 20% keluarga termiskin memperlihatkan perbedaan jarak sebesar 66,9 kali lipat. Kepala DGBAS Zhu Zhi-min (朱澤民) hari ini (1/5) dalam rapat interpelasi Komite Keuangan Yuan Legislatif menyampaikan, jika dibandingkan dengan negara lainnya, angka ini bukanlah yang tertinggi dan juga bukan yang terendah, mengenai apabila pemerintah berkeinginan untuk menggunakan sistem kesejahteraan sosial dan pendistribusian kekayaan dengan pajak progresif bagi keluarga berada, Zhu Zhi-min juga mengemukakan bahwa untuk hal ini pemerintah harus berhati-hati agar tidak sampai terjadi bias dengan sistem komunis.
DGBAS beberapa hari lalu mengumumkan “Statistik penyebaran kekayaan rumah tangga tahun 2021”, yang memberikan penilaian tingkatan dari 1 hingga 5, terdapat 20% keluarga terkaya dengan aset bersih rata-rata sebesar NT$51,33 juta per keluarga (sekitar Rp25,5 triliun) memiliki 63% dari kekayaan secara keseluruhan, sedangkan 20% yang termiskin dengan kekayaan tidak sampai NT$ 1 juta per keluarga, hanya NT$770 ribu (sekitar Rp.384 juta), dengan demikian perbedaan nya mencapai 66,9 kali lipat.
