(Taiwan, ROC) – Masyarakat Jepang meyakini bahwa bayi yang menangis dengan keras, maka akan tumbuh dengan sehat dan kuat.
Menurut pemberitaan dari berbagai media internasional, Kuil Sensō-ji di Tokyo Jepang, menggelar “Festival Bayi Menangis / Naki Sumo” pada tanggal Minggu (28/4) lalu. Para peserta adalah bayi-bayi kecil yang digendong oleh dua pegulat sumo di atas ring sumo terbuka. Pihak penyelenggara pun akan secara sengaja mengenakan topeng hantu yang menakutkan dan perlahan-lahan mendekati bayi-bayi. Bayi pertama yang pertama kali menangis akan dinyatakan sebagai pemenang.
為讓參賽寶寶放聲大哭，主辦方特意派人戴上恐怖面具，嚇哭嬰兒。（路透）
Kuil Sensō-ji telah mengadakan “Festival Bayi Menangis / Naki Sumo” sejak tahun 1991. Acara ini biasanya diselenggarakan pada hari terakhir Minggu Emas (Golden Week, tahun ini dari tanggal 29 April hingga 5 Mei).
Lantaran acara ini sangat populer, para orang tua yang ingin mendaftarkan buah hati mereka harus membayar biaya pendaftaran sekitar 15.000 yen (sekitar Rp.1,5 juta) dan kemudian akan diundi guna mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi. Setiap tahunnya, hanya sekitar 100 bayi beruntung yang diperbolehkan untuk naik ke atas ring sumo Kuil Sensō-ji.
Asal-usul “Festival Bayi Menangis / Naki Sumo” didasarkan pada keyakinan tradisional masyarakat Jepang, mereka memercayai bahwa bayi yang menangis memiliki kekuatan untuk mengusir roh jahat, sedangkan tangisan yang kuat dan keras menandakan anak tersebut akan tumbuh dengan kuat dan sehat. Ada sebuah pepatah Jepang yang mengatakan “naku ko wa sodatsu”, yang berarti “Bayi yang menangis akan tumbuh lebih cepat.”
日本民間傳說相信，哭鬧的嬰兒帶有避邪的力量，而哭聲響亮的孩子則會堅強健康地長大。（路透）
