(Taiwan, ROC) - Sebuah aplikasi komunikasi perawatan lansia bahasa Taiwan-Indonesia yang disebut sebagai "Kasih-卡水" telah diluncurkan dengan pendanaan dari Dewan Sains Nasional (NSC).
Dikembangkan oleh Institut Gerontologi di National Cheng Kung University (NCKU), aplikasi ini tidak hanya mengintegrasikan banyak informasi praktis untuk caregiver asing Indonesia, tetapi juga menghadirkan banyak informasi pengasuhan, termasuk keterampilan, informasi kesehatan dan peraturan terkait.
Juga tersedia 100 set dialog bilingual yang umum digunakan, dan yang paling penting adalah adanya layanan terjemahan suara waktu nyata, yang diharapkan dapat secara efektif mengurangi kesalahpahaman antara pekerja migran asing (PMA) dan penerima perawatan, serta meningkatkan kualitas layanan secara umum.
Profesor Chiu Ching-ju (邱靜如) dari Institut Gerontologi NCKU mengatakan, ketika orang yang dirawat hanya bisa berbahasa Taiwan dan pengasuh asing hanya bisa berbahasa Indonesia, maka akan mudah terjadi kesalahpahaman dan perselisihan sehingga berujung pada penurunan dalam kualitas perawatan.
Setelah mendapatkan dana dari NSC, timnya di Institut Gerontologi mengundang sejumlah profesor dan pakar dari asosiasi serta serikat pekerja untuk melakukan kolaborasi lintas bidang dan bersama-sama mengembangkan sebuah aplikasi komunikasi perawatan lansia Taiwan-Indonesia yang disebut sebagai "Kasih-卡水".
Chiu Ching-ju mengatakan, "Kenapa disebut Kasih? Kasih itu K-A-S-I-H. Kata ini sendiri dalam bahasa Indonesia artinya cinta. K-nya dari Kawan yang dalam bahasa Indonesia artinya sahabat, jadi K-A jadinya seperti ini. Lalu S itu Asuh, S dari A-S-U-H, ini artinya merawat orang tua. Terus, Lansia adalah bahasa Indonesia untuk orang lanjut usia. Jadi, Kawan Asuh Orang Tua. Lalu H itu Handphone yang artinya telepon genggam, artinya merawat orang tua melalui telepon genggam. Dengan kata lain kita menghargai pekerja perawatan Indonesia sebagai kawan, mitra, teman. Mereka merawat lansia kita, warga lanjut usia kita di Taiwan."
Menurut Chiu, keunggulan dari aplikasi ini adalah kemampuan terjemahan untuk bahasa Taiwan dan bahasa lainnya khususnya bahasa Indonesia, karena dibandingkan dengan bahasa Mandarin, perangkat lunak terjemahan untuk bahasa Taiwan masih cukup langka, maka dapat dikatakan sebagai terobosan besar.
Pihak yang membutuhkan dipersilakan mengunduhnya pada platform masing-masing. Jika terdapat kekurangan, pengguna dipersilakan untuk meninggalkan pesan di fanpage Facebook Kasih atau mengisi kuesioner pengguna untuk memberikan masukan guna membantu mengoptimalkan pengalaman pengguna.
Sekedar informasi, menurut statistik Kementerian Ketenagakerjaan (MOL), hingga akhir tahun lalu, terdapat lebih dari 230.000 pekerja migran kesejahteraan sosial di Taiwan. Di antara mereka, warga Indonesia membentuk kelompok terbesar, mendominasi 76%.
Untuk diketahui juga, menurut statistik dari Kantor Akuntansi Umum tahun 2020, bahasa yang digunakan oleh para lansia di Taiwan kebanyakan adalah bahasa Mandarin atau Taiwan, dan bahasa yang paling umum digunakan oleh hampir dua per tiga penduduk berusia di atas 65 tahun adalah bahasa Taiwan.