(Taiwan, ROC) – Taiwan gagal dalam mencapai keanggotaannya di sidang Majelis Kesehatan Dunia (WHA), tetapi terdapat kemajuan dalam pertukaran medis yang substantif di luar forum tersebut, termasuk penandatanganan nota kesepahaman kerja sama Taiwan dengan RS Universitas Jenewa, yang memungkinkan Taiwan mendapatkan pelatihan yang sejajar dengan sistem Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam hal keadaan darurat medis.
Tim Aksi Kesehatan Dunia yang dipimpin oleh Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Taiwan Hsueh Jui-yuan (薛瑞元), pada Kamis (25/5) menandatangani nota kesepahaman kerja sama dalam bidang pelatihan dengan Departemen Layanan Medis Darurat di RS Universitas Jenewa (Geneva University Hospital).
Pr Francois Chappuis selaku Direktur Departemen tersebut memberitahu media CNA, mereka adalah anggota dari Program Pelatihan Medis Darurat WHO dan telah bekerja sama dengan Taiwan selama 4 tahun berturut-turut. Setiap tahunnya, mereka mengirimkan para ahli ke Taiwan guna menyampaikan isi pelatihan WHO kepada staf medis di Taiwan.
Meskipun staf medis Taiwan telah menyelesaikan pelatihan tipe 1 di bawah program WHO, tetapi mereka mengalami hambatan politik saat mengajukan sertifikasi secara individu kepada WHO. Direktur Urusan Medis Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraaan (MOHW) Taiwan, Liu Yueh-ping (劉越萍) menyampaikan, Taiwan akan terlebih dulu focus pada pelatihan substansial dan menyelaraskan standar dengan WHO, serta melakukan berbagai upaya untuk mencari terobosan dalam masuk ke dalam sistem sertifikasi.
Mengenai isu kesiapan tanggap darurat medis bencana, MOHW juga telah mengadakan forum profesional terbuka yang digelar bersama dengan Asosiasi Dokter Dunia (WMA) pada tanggal 23 Mei. Ketua WMA Osahon Enabulele dan Sekretaris Jenderal WMA Otmar Kloiber turut hadir dalam acara tersebut, yang juga menarik partisipasi delegasi dari banyak negara.
Selain itu, untuk kali pertama juga mengadakan forum professional di Jenewa di bawah Kerangka Kerja Sama dan Pelatihan Global (GCTF) Taiwan, Amerika Serikat (AS), Jepang dan Australia, pada tanggal 23 Mei selama pertemuan WHA. Menkes Taiwan Hsueh Jui-yuan (薛瑞元) dan Asisten Menteri Urusan Global Departemen Kesehatan Amerika Serikat, Loyce Pace dikabarkan turut menyampaikan pidato.
Pada tanggal 24 Mei, Asosiasi Farmasi Taiwan bersamaan dengan Federasi Farmasi Internasional (FIP) juga mengadakan forum pertama mereka di Jenewa. Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (FDA) Taiwan Wu Hsiu-mei (吳秀梅) turut hadir dan berbagi langkah-langkah Taiwan dalam menghadapi kekurangan obat.
Sebuah delegasi yang dipimpin oleh Direktur Universitas Kedokteran Universitas Nasional Taiwan, Ni Yen-hsuan (倪衍玄) melakukan pertukaran professional dengan Universitas Bern di Swiss pada tanggal 24 Mei 2023. Menkes Hsueh Jui-yuan (薛瑞元) saat memberikan pidato menyampaikan pentingnya layanan kesehatan jarak jauh setelah pandemi telah meningkat. Kerja sama dan pemahaman antara para ahli Taiwan dan Swiss akan membantu memajukan tujuan kesehatan berkelanjutan manusia secara bersama-sama.
