(Taiwan, ROC) --- Pada tanggal 28 Maret 2023, cendekiawan Republik Ceko, Filip Šebok menganalisis bahwa pemerintah Ceko memiliki konsensus yang tinggi terhadap kunjungan Ketua DPR Markéta Pekarová Adamová ke Taiwan. Filip menilai, Tiongkok tidak akan melancarkan balasan mereka kepada Ceko.
Pakar hubungan Tiongkok di wadah pemikir Ceko, AMO, yaitu Fu Xian-yi (傅賢毅) menyampaikan, delegasi Ceko yang datang ke Taiwan kali ini adalah yang terbesar dalam sejarah Ceko. Ada 6 anggota parlemen, masing-masing 5 dari partai penguasa dan 1 dari partai oposisi, yang turut dalam perjalanan ke Taiwan kali ini. Di samping itu, tim delegasi juga diikuti oleh perwakilan dari kalangan ekonomi, budaya, akademik dan pemerintah daerah. Bahkan Kepala Badan Intelijen dan Badan Keamanan Dunia Maya Ceko juga turut dalam rombongan kali ini.
Dapat terlihat jika pihak Ceko memiliki niat besar untuk menjalin hubungan dengan Taiwan di berbagai tingkatan, meliputi ekonomi, politik dan bahkan sektor keamanan.
Fu Xian-yi menerbitkan artikel di kolom “Organisasi Pengamat Tiongkok di Eropa Tengah dan Timur – CHOICE”. Dalam artikel tersebut, Fu Xian-yi membandingkan kunjungan Ketua DPR Miloš Vystrčil pada bulan Agustus 2020lalu, dengan delegasi kali ini.
Fu Xian-yi menuliskan, Presiden Ceko tidak begitu menyetujui kunjungan yang dilakukan oleh Miloš Vystrčil, tetapi dalam kunjungan kali ini, terdapat konsensus besar dalam tubuh pemerintahan Ceko. Bahkan Presiden Petr Pavel mengutus anggota dari Departemen Militer dan Istana Kepresidenan untuk turut serta dalam perjalanan kali ini.
DPR Ceko bahkan membuat situs khusus perihal kunjungan Markéta Pekarová Adamová ke Taiwan, yang mana ini merupakan hal yang sangat baru.
Fu Xian-yi melanjutkan, kunjungan antar perwakilan Ceko dan Taiwan terjadi lebih intens dalam beberapa tahun belakangan. Kunjungan Markéta Pekarová Adamová kali ini jelas adalah tindakan diplomatik yang memiliki makna simbolis.
Selain makna simbolik, kunjungan kali ini juga memiliki tujuan untuk mempromosikan jalinan bilateral di sektor ekonomi dan perdagangan. Fu Xian-yi menyampaikan, Republik Ceko cukup kecewa terhadap agenda kerja sama mereka dengan Tiongkok, terutama di sektor teknologi mutakhir. Tidak dapat dipungkiri kalau Taiwan akan selalu dibanding-bandingkan dengan Tiongkok.
Fu Xian-yi menambahkan, Republik Ceko memiliki ekspektasi tinggi terhadap prospek kerja sama mereka dengan Taiwan, terutama di bidang teknologi mutakhir. Pertanyaannya kini, apakah Taiwan mampu memenuhi ekspektasi bersangkutan? Dan apakah ini akan berakhir sama dengan Tiongkok, yakni kekecewaan?
Apakah Ceko akan menghadapi tindakan pembalasan dari Tiongkok, karena telah memperdalam hubungan kerja sama dengan Taiwan? Fu Xian-yi menilai, kemungkinan ini tidak terlampau tinggi, mengingat peran Tiongkok di tengah krisis Rusia Ukraina telah dipertanyakan banyak pihak, sehingga Negeri Tirai Bambu tidak mau memperunyam hubungannya lebih jauh dengan Uni Eropa.
