
(Taiwan, ROC) Kementerian Luar Negeri RRT yang menyebut pembinaan hubungan luar negeri yang diterapkan Taiwan terbiasa dengan diplomasi dolar, masih mengatakan diplomasi dolar tidak ada hasilnya, konspirasi apapun yang melawan arus sejarah pada akhirnya akan gagal. Juru Bicara Kemenlu Jeff Liu (劉永健) pada hari Selasa ini (28/3) merespons, pihaknya berulang kali menegaskan bahwa tidak akan bersaing diplomasi dolar dengan lintas selat, metode bantuan untuk luar yang dilakukan Taiwan terencana dengan baik, bertujuan agar pemerintah dan masyarakat setempat dapat terfasilitasi, pemerintah Taiwan menjunjung tinggi konsep bantuan untuk luar negeri, menjalankan tanggung jawab internasional dan berkontribusi untuk internasional.
Jubir Kemenlu Jeff Liu “Persahabatan Taiwan-Honduras yang terjalan selama 82 tahun, sebenarnya tertaklukkan karena diplomasi dolar dari RRT, jika dilihat dari sejarah, kebebasan, demokrasi, supremasi hukum dan HAM, yang menjadi arus utama, terlebih-lebih menjadi arus sejarah, tindakan apapun yang melawan arus sejarah, pada akhirnya ditakdirkan akan gagal.”
Kemenlu RRT masih menyampaikan kesediaan pihaknya menerima pelajar Honduras yang studi di Taiwan, Jubir Kemenlu Jeff Liu merespons, Taiwan menjunjung tinggi kebebasan, demokrasi, komunitas yang terbuka, sementara RRT menghimpun kekuasaan, tertutup, dan melarang kebebasan berpendapat, “Terlihat jelas tempat manakah lebih kondusif, untuk jawabannya sangat jelas.”
Taiwan-Honduras putus hubungan terjadi sehari sebelum Presiden Tsai Ing-wen melakukan kunjungan, ada yang berpendapat bahwa RRT sengaja melakukan tindakan ini untuk memberikan tekanan, Jubir Kemenlu Jeff Liu mengatakan, tidak ada bukti yang jelas yang menunjukkan korelasi putus hubungan diplomasi dengan kunjungan presiden, namun berkaitan dengan RRT yang kerap kali memanfaatkan kesempatan kunjungan petinggi Taiwan, merusak ruang internasional Taiwan, pihak Taiwan mengira waktu putus hubungan memang diatur oleh RRT. Jubir Kemenlu menegaskan, kunjungan presiden berdasarkan pada hak dasar kedaulatan negara, tidak akan tolerir dengan negara manapun yang memerintah, menghakimi, juga tidak akan menerima tekanan dari negara manapun yang bersifat merusak, kunjungan ke sahabat demokrasi tetap akan berjalan sesuai rencana, kemenlu akan menyampaikan secara terbuka terkait pengaturan jadwalnya pada waktu yang tepat.