(Taiwan, ROC) --- Perdana Menteri Chen Chien-jen (陳建仁) hari ini (28/3) melakukan inspeksi ke Pusat Layanan Saluran 1988, yang didirikan untuk menjamin kelancaran pembagian surplus pajak kepada masyarakat luas. Saat diwawancara, PM Chen Chien-jen menyampaikan, saluran 1988 adalah media penghubung antara pemerintah dengan masyarakat luas, yang siaga di garda terdepan. Staf yang bertugas adalah mereka yang memiliki tingkat profesionalisme dan kesabaran yang tinggi. Kedatangan PM Chen kali ini juga untuk menyemangati seluruh personil 1988, yang akan melayani seluruh keluhan masyarakat.
PM Chen menambahkan, pembagian surplus pajak diharapkan bisa mulai cair semenjak tanggal 6 April 2023 mendatang. Di lain pihak, mantan Presiden Ma Yin-jeou telah memulai perjalanannya ke Tiongkok semenjak Senin kemarin (27/3). Saat turun dari pesawat, pihak Tiongkok tidak menggelar karpet merah, bahkan hanya mengutus Wakil Kepala Kantor Urusan Taiwan, Chen Yuan-feng (陳元豐) untuk menyambut kedatangan mantan Presiden Ma Ying-jeou.
Pihak Tiongkok diketahui juga meminta kepada media Taiwan untuk menyebut mantan Presiden Ma Ying-jeou dengan sebutan Mr. Ma, saat melakukan wawancara. Menanggapi hal di atas, PM Chen Chien-jen menyampaikan, dunia internasional memiliki aturan tertentu dalam menyambut kedatangan sosok mantan pemimpin suatu negara. PM Chen mengimbau Tiongkok untuk menyambut kedatangan mantan Presiden Ma Ying-jeou, sesuai dengan ketentuan yang sudah diakui dunia internasional.
Chen Chien-jen mengatakan, “Dunia internasional memiliki aturan khusus, yang mengatur bagaimana menyambut kedatangan sosok kepala negara. Di sini, kami secara khusus mengimbau, karena Ma Ying-jeou adalah mantan Kepala Negara kami. Ketika Tiongkok menyambut kedatangan Ma Ying-jeou, diharapkan dapat menggunakan standar yang sesuai dengan konvensi internasional. Ini juga salah satu cara untuk menerapkan prinsip saling menghormati dan menghargai antar selat.”
Di samping itu, Korps Marinir ROC diberitakan kembali terjadi peristiwa kehilangan satu cadangan senapan T-75. Menanggapi kejadian di atas, PM Chen menuturkan kalau unit Tentara Nasional telah menggelar proses penyidikan, dan nantinya juga akan langsung diserahkan kepada pihak penyelidikan yudisial untuk ditangani.