
(Taiwan, ROC) Mantan Presiden Ma Ying-jeou akan melakukan kunjungan ke beberapa kota RRT seperti Nanjing, Wuhan, Changsha, Chungching dan Shanghai pada tanggal 27 Maret hingga 7 April mendatang, selain untuk sembahyang leluhur, juga akan membawa generasi muda para pelajar untuk melakukan pertukaran dengan pelajar RRT. Perdana Menteri Chen Chien-ren pada hari Selasa ini (21/3) dalam sidang Yuan Legislatif menekankan, mantan presiden Ma bukan sekedar warga biasa, tetapi mantan pemimpin negara, maka mengharapkan kunjungannya mampu menunjukkan nilai kebebasan demokrasi dan kehormatan atas kedaulatan Taiwan, menjaga kepentingan negara serta tidak mengecewakan masyarakat Taiwan.
PM Chen Chien-ren mengatakan, yakin dengan Mantan Presiden Ma Ying-jeou yang dapat mendengar dan merasakan suara masyarakat Taiwan. Berkaitan dengan sisi keamanan, PM Chen Chien-ren menekankan instansi terkait tengah berkoordinasi, akan memfasilitasi kunjungan Mantan Presiden Ma Ying-jeou, agar keamanan terjaga dengan baik sehingga kunjungan mantan presiden Ma ke RRT dapat berjalan dengan lancar.
PM Chen Chien-ren mengatakan, “adalah seorang mantan kepala negara, ke suatu tempat, negara, apabila negara tersebut tidak ada rasa hormat maka semestinya perlu dipertimbangkan kembali.”
Menteri Dewan Urusan Daratan Tiongkok Chiu Tai-shan menyebut, dalam pers rilis yang disampaikan oleh Kantor Urusan Taiwan dan Kemenlu RRT, mereka membantah secara terang-terangan eksistensi Republik Tiongkok, apabila Ma Ying-joeu berkehendak ke lintas selat, maka wajib menjaga sikap, jangan sampai memengaruhi perasaan masyarakat Taiwan, yang dikuatirkan pemerintah adalah setibanya Ma Ying-jeou ke lintas selat akan dijadikan sebagai alat reunifikasi.
Menteri MAC Chiu Tai-shan mengatakan, “Kami merasa kuatir, dikarenakan setelah kongres nasional 20 yang digelar RRT, kembali menegaskan tahun ini menjadi tahun perang reunifikasi Taiwan, juga menjadi tahun awal negosiasi memulai prinsip satu negara dua sistem, maka perlu mengingatkan kepada Ma Ying-jeou untuk lebih ekstra hati-hati.”
Ketua Dewan Urusan Daratan Tiongkok (MAC) Chiu Tai-shan (邱太三) menekankan, cara reunifikasi yang dilakukan RRT terkadang tidak terlalu ekstrim, masih perlu mengingatkan Mantan Presiden Ma Ying-joeu untuk lebih berhati-hati, kunjungan ini tidak terbuka umum, serta mengharapkan agar Beliau berpegang pada prinsip kesetaraan, bermartabat untuk melakukan pertukaran dengan RRT. “Terlebih-lebih beliau adalah mantan presiden, pihak kami tidak berharap dia dikerdilkan, atau dimanfaatkan untuk reunifikasi.”