(Taiwan, ROC) -- Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengumumkan bahwa ada 2 kasus baru enterovirus tipe 71 lokal ringan pada 14 Maret. Kasus terakhir enterovirus 71 dilaporkan pada musim gugur tahun 2022 lalu. Dua pasien enterovirus tipe 71 ini tinggal di Taiwan utara. Pasien pertama adalah seorang anak laki-laki berusia 1 tahun dengan gejala demam dan lemas, sedangkan pasien kedua merupakan seorang anak perempuan berusia 4 tahun dengan gejala demam, serta ruam dan luka pada mulut. Untung saja, kondisi mereka telah membaik sejak dirawat di rumah sakit.
Menurut data dari CDC, jumlah kedatangan pasien enterovirus ke UGD mencapai 2.332 kali pada periode 5-11 Maret, meningkat sebesar 2,4% dibandingkan minggu sebelumnya yang berjumlah 2.277 kali. Jumlah pasien UGD akibat enterovirus di seluruh Taiwan belakangan ini meningkat secara stabil. Selain itu, data pemantauan laboratorium menunjukkan bahwa berbagai jenis enterovirus seperti tipe 71, tipe D68, dan tipe Coxsackie A menyebar di masyarakat, sehingga terdapat risiko penularan. Sejauh ini, ada satu kasus komplikasi serius akibat infeksi enterovirus yang tercatat tahun ini, yaitu infeksi enterovirus D68. Sementara tahun lalu, tercatat tiga kasus, yaitu dua kasus infeksi virus Coxsackie A2 dan satu kasus infeksi virus usus D68, dengan satu kasus meninggal (akibat infeksi virus usus D68).
CDC mengingatkan, enterovirus 71 mudah menyebabkan komplikasi pada sistem saraf dan anak usia 0-5 tahun adalah kelompok yang berisiko tinggi mengalami komplikasi serius. Orang tua dan pengasuh anak harus memperhatikan kesehatan anak-anak mereka dengan lebih teliti. Apabila anak mengalami gejala seperti kelemahan otot atau kelumpuhan, kantuk berlebih, kebingungan, lemas, kelumpuhan pada tangan atau kaki, kejang otot, muntah-muntah, napas cepat, jantung berdebar, atau mengalami gejala lainnya yang mengindikasikan kondisi serius, segera bawa anak ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan secepat mungkin.
CDC mengimbau bahwa seiring dengan masuknya musim semi, kita akan memasuki musim penularan enterovirus. Selain itu, meskipun sudah hampir 3 tahun sejak wabah enterovirus terakhir di dalam negeri, masih ada banyak orang yang rentan terinfeksi. Oleh karena itu, orang tua dan petugas di pusat penitipan anak harus mengajarkan anak-anak cara menjaga kebersihan.