(Taiwan, ROC) – Negara Sahabat Taiwan di Amerika Tengah, Honduras sedang berupaya menjalin hubungan diplomatik dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) guna memperoleh bantuan dana karena terbebani dengan hutang yang besar.
Perdana Menteri Chen Chien-jen (陳建仁) pada hari ini (17/3) menegaskan, dari pengalaman “Prakarsa Sabuk dan Jalan / Belt and Road Initiative” Negeri Tirai Bambu dapat terlihat jika sebagian besar negara yang menerima infus dana tersebut mengalami kegagalan, yang pada akhirnya mengakibatkan kesulitan keuangan dan inflasi. Oleh karena itu, dirinya berharap Honduras dapat memahami sifat sebenarnya dari Negeri Panda dan mempertahankan hubungan diplomatik dengan Taiwan, serta jangan tertipu.
PM Chen Chien-jen (陳建仁) lebih lanjut menegaskan, Taiwan terus bekerja sama dengan Honduras sesuai dengan kemampuan yang dimiliki guna memperluas pembangunan dan pengembangan di lokasi tersebut, serta menjalaninya dengan sangat jujur.
Presiden Honduras Xiomara Castro pada 14 Maret tiba-tiba mengumumkan rencananya untuk menjalin hubungan diplomatik dengan RRT. Menteri Luar Negeri Honduras, Enrique Reina juga mengemukakan, salah satu alasan mengapa Honduras berpaling ke Negeri Tirai Bambu adalah karena negaranya yang “terlilit hutang”, termasuk hutang sebesar US$ 600 juta kepada Taiwan.
Menteri Luar Negeri, Joseph Wu (吳釗燮) saat rapat interpelasi di Yuan Legislatif menuturkan, terkait dengan Honduras, pihaknya tengah berupaya dan tidak akan menyerah pada segala hal yang dapat diperjuangkan. Tetapi satu hal yang perlu ditegaskan adalah “Kami tidak akan bersaing dengan RRT dalam diplomasi uang”, dan akan mempertahankan kepentingan nasional.
Sedangkan untuk hubungan diplomatik dengan Paraguay, Joseph Wu (吳釗燮) menyampaikan jika saat ini masih sangat stabil dan akan terus memantau situasi pemilihan umum pada bulan April. Taiwan akan terus memperkuat hubungan dengan Paraguay dan negara-negara mitra lainnya, baik dalam hal diplomasi, politik, maupun ekonomi.
