(Taiwan, ROC) -- Dalam laporan “Intergrated Review Refresh 2023”, pemerintah Inggris menyampaikan pertentangan mereka terhadap perubahan sepihak bagi status quo di Selat Taiwan. Selain itu, Inggris juga menyatakan dukungan kuatnya terhadap perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. Laporan tersebut juga menuliskan, permasalahan terkait Taiwan harus diselesaikan dengan cara damai melalui dialog. Inggris akan memperdalam koordinasi serta kerja samanya dengan pihak sekutu/mitra utama untuk memperkuat keamanan dan mengimbangi persaingan Tiongkok.
Dalam beberapa tahun belakangan, Tiongkok diketahui semakin memodernisasi fasilitas militer, serta memperluas pengaruh mereka di kawasan Laut Tiongkok Selatan. Kementerian Luar Negeri (MOFA) hari ini (14/3) menyampaikan, Inggris adalah mitra yang memiliki prinsip serupa dengan Taiwan, yakni menjunjung tinggi asas demokrasi, kebebasan, HAM dan supremasi hukum. Taiwan akan terus menggalang kerja sama dengan mitra sehaluan, dengan tetap bertumpu pada asas saling menguntungkan.
Taiwan akan memperkuat jalinan pertukaran dengan Inggris, sehingga hubungan kerja sama ini akan menjadi hal yang sangat diperlukan untuk nilai perekonomian dan keamanan di kawasan Indo-Pasifik. Juru bicara MOFA, Jeff Liu (劉永健) mengatakan, “Kami akan terus menggelar kerja sama dengan negara sehaluan, terutama dengan Inggris, untuk menjaga perdamaian, stabilitas dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik.”
MOFA menuturkan, laporan ini dirilis setelah sebelumnya Menteri Luar Negeri dan Pertahanan Inggris menggelar pertemuan dengan pihak Australia pada bulan Februari lalu. Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak menegaskan kembali akan pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, sebagai bagian untuk mempertahankan kawasan Indo Pasifik yang bebas dan terbuka. Ketika ditanya perihal rencana dari para pegawai negeri Inggris yang rencananya akan datang ke Taiwan untuk belajar bahasa Mandarin, Jeff Liu menuturkan, pihaknya tentu mendukung wacana tersebut.
