
(Taiwan, ROC) --- Kementerian Pertahanan Nasional (MND) mewacanakan program “Perguruan Tinggi 3+1” pada akhir tahun lalu, guna mengatasi polemik yang timbul akibat keputusan pemerintah untuk memperpanjang masa bakti wajib militer.
Program “Perguruan Tinggi 3+1” berisikan bahwa para kandidat dapat menuntaskan masa wamil mereka saat berada di bangku kuliah, yakni tiga tahun untuk masa kuliah dan satu tahun untuk wamil.
Menanggapi perencanaan di atas, Menteri Pendidikan, Pan Wen-chung (潘文忠) hari ini (8/3) menyampaikan, pihaknya akan menerima seluruh aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat luas, serta akan mengembangkan langkah-langkah pendukung yang relevan. Kementerian Pendidikan akan mengumumkan ke hadapan publik secepat-secepatnya sebelum akhir bulan Juni mendatang.
Saat ditemui di Yuan Legislatif hari ini (8/3), Menteri Pan Wen-chung menyampaikan, Kementerian Pendidikan kan terus mendengarkan dan menerima aspirasi yang disampaikan oleh seluruh pihak, terkait wacana “Perguruan Tinggi 3+1”, yang didengungkan pada akhir tahun lalu.
Menteri Pan Wen-chung menambahkan, Kementerian Pendidikan kini tengah mengerjakan penyusunan paket pendukung, dan detailnya baru akan diumumkan ke publik sebelum akhir bulan Juni mendatang.
Menteri Pan Wen-chung mengatakan, “Tentu saja ada perbedaan di antara departemen yang terlibat. Kami akan lebih berhati-hati dalam menyusun paket pendukung. Kami akan mendengarkan pendapat dari pihak universitas dan asosiasi mahasiswa secara seksama. Setelah memilah bagian ini, maka akan kami umumkan secepat-cepatnya sebelum akhir bulan Juni.”
Menanggapi perihal revisi undang-undang mobilisasi bagi pelajar berusia di atas 16 tahun, Menteri Pan Wen-chung menegaskan kembali bahwa ini dilakukan untuk menanggapi insiden bencana. Penyusunan paket pendukung “Perguruan Tinggi 3+1” jangan dikait-kaitkan dengan RUU Mobilisasi.