(Taiwan, ROC) Berkaitan dengan pernyataan yang disampaikan oleh Menlu RRT Qin Gang (秦剛) tentang hubungan AS-RRT, Gedung Putih kemarin (7/3) menegaskan posisi AS dalam hubungan AS-RRT adalah bersaing bukan konflik, menekankan sikap AS tidak pernah berubah, tetap berpegang pada konsep Satu Tiongkok, serta tidak menyetujui perubahan status quo Laut Taiwan secara sepihak.
Qin Gang (秦剛) menjabat sebagai Menteri Luar Negeri untuk pertama kalinya menggelar konferensi pers tentang pembinaan hubungan AS-RRT, Beliau menunjuk ada penyimpangan yang serius dari kognisi dan sikap AS terhadap RRT, menjadikan RRT sebagai saingan utama dan tantangan geopolitik yang terbesar. Ia masih menambahkan, AS masih menyerukan memperkuat hubungan AS-RRT, tidak saling konflik namun pada kenyataannya pihak AS mengharapkan RRT mati kutu, dipukul dan dimarahi tidak membalas. “Apabila AS tidak mengerem tindakannya, terus membabi buta, seberapa banyak perlindungan apapun akan berbalik dan terjatuh dalam perlawanan”.
Berkaitan dengan pernyataan tentang perang yang disampaikan Menlu RRT Qin Gang, Ketua Koordinator Komunikasi Perang Dewan Keamanan Gedung Putih AS John Kirby di depan media menegaskan pihak AS bersaing dengan RRT bukan bersikap menentang, “tujuan AS adalah memenangkan persaingan dengan RRT, namun pihak AS berharap tetap mempertahankan situasi ini.”
John Kirby lebih lanjut mengatakan, AS tetap berpegang pada konsep Satu Tiongkok, tidak akan pernah berubah, tidak mendukung Taiwan berdaulat, tidak berpandangan optimis terhadap perubahan status quo Laut Taiwan secara sepihak, ditekankan tidak menyetujui ancaman militer untuk mengubah status quo.
Media mempertanyakan Presiden Tsai Ing-wen dijadwalkan berkunjung ke AS pada awal April, dengan agenda berpidato di Perpustakaan Library, bertemu dengan Ketua DPR AS, Kevin McCarthy. John Kirby mengatakan pihaknya tidak dapat mewakili Presiden Tsai Ing-wen untuk memberikan penjelasan terkait rencana kunjungan ini.
John Kirby menegaskan AS berdasarkan hukum hubungan Taiwan mendukung Taiwan, membantu memperkuat pertahanan nasional Taiwan. Pihak AS beberapa hari yang lalu mengumumkan penjualan alutsista kepada Taiwan termasuk pesawat tempur F-16, lintas parpol AS mendukung AS untuk mewujudkan semangat dan penerapan hukum hubungan Taiwan.
