(Taiwan, ROC) -- Masyarakat mempertanyakan apakah “Tiga Kebijakan Perumahan Baru” yang diluncurkan oleh Yuan Eksekutif malah membuat harga rumah melonjak. Menanggapi hal tersebut, para pakar mengemukakan, pola pasar properti tahun ini menunjukkan penurunan jumlah penjualan dan harga properti karena pemerintah terus menindak para “penggoreng” harga properti, ekonomi domestik tidak sebaik tahun-tahun sebelumnya, dan pendanaan surut. Bila lingkungan tetap tidak berubah, bahkan jika pemerintah memberikan subsidi pinjaman perumahan, tidak akan berdampak apa pun.
Yuan Eksekutif baru-baru ini menyetujui “Program KPR Hunian Pribadi bagi Individu Berpenghasilan Menengah ke Bawah”, yang ditujukan hanya bagi mereka memiliki satu pinjaman kredit rumah hunian pribadi dengan total pendapatan rumah tangga kurang dari NT$1,2 juta dan jumlah pinjaman awal yang disetujui kurang dari NT$ 8,5 juta di Kota Taipei. Pemerintah akan memberikan subsidi sebesar NT$30.000 yang dibayarkan sekaligus dengan harapan dapat mengurangi beban kredit warga berpenghasilan rendah dan menengah. Namun, sebagian masyarakat beranggapan kebijakan ini malah akan membuat harga rumah naik.
Direktur Taiwan Industry Economics Services Liu Pei-zhen (劉佩真) mengemukakan, dari sudut pandang fundamental, pasar properti tahun ini dipengaruhi oleh perlambatan ekonomi domestik, kenaikan suku bunga bank sentral (CBC) sebanyak 4 kali, penurunan gaji masyarakat, serta garis perpotongan M1B dan M2 yang mematikan. Ini semua menunjukkan bahwa aliran dana sedang menyusut. Terlebih lagi, kebijakan pemerintah yang terus menindak para “penggoreng” harga properti turut berkontribusi pada penurunan penjualan dan harga properti tahun ini. Subsidi satu kali tidak akan mengubahnya.
Dia berkata: "Artinya, CBC akan terus menerapkan pengawasan kredit selektif dan undang-undang persamaan hak dalam penguasaan tanah akan berjalan setelah revisi selesai. Terlebih lagi, faktor pasar properti yang menyebabkan perlambatan tren tahun ini tidak berubah, sehingga kebijakan tersebut tidak akan berdampak pada tren pasar properti secara keseluruhan tahun ini.”
Mengenai metode program subsidi sewa “mengurus langsung di tempat” yang lebih nyaman dan tanpa batas waktu pendaftaran, siswa berusia di atas 18 tahun dapat mengajukan permohonan untuk menyewa rumah. Menurut anggapan umum, masih terdapat tuan tanah di pasar persewaan properti yang takut akan pemeriksaan pajak, sehingga menyulitkan penyewa untuk mengajukan subsidi. Menanggapi hal tersebut, Liu Pei-zhen menegaskan, pemerintah harus memikirkan langkah-langkah pelengkap yang menyeluruh agar penyewa dapat mengetahui dan memanfaaatkannya.