
(Taiwan, ROC) – Surat Kabar Wall Street Journal pada 23 Februari mengabarkan jika militer Amerika Serikat (AS) akan memperluas jumlah pasukan yang ditempatkan di Taiwan. Menanggapi kabar tersebut, Juru Bicara Gedung Putih AS Karine Jean-Pierre mengemukakan, hubungan dukungan dan pertahanan AS dengan Taiwan masih sebagai sebuah tanggapan terhadap ancaman yang saat ini ditimbulkan oleh pihak Republik Rakyat Tiongkok (RRT), dan komitmen AS kepada Taiwan adalah akan membantu menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
Karine Jean-Pierre ketika ditanya mengenai pemberitaan media yang mengabarkan jika militer AS akan meningkatkan kehadirannya di Taiwan dalam jumpa pers rutin yang digelar pada 23 Februari kemarin menyampaikan, hubungan dukungan dan pertahanan AS dengan Taiwan masih sebagai sebuah tanggapan terhadap ancaman yang saat ini ditimbulkan oleh Negeri Panda, serta sejalan dengan kebijakan satu Tiongkok AS, “ini tidak berubah”.
Dirinya menunjukkan, komitmen AS kepada Taiwan adalah akan membantu menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
Mengenai jumlah orang dan kebijakan tertentu, Karine Jean-Pierre meminta media untuk menanyakan hal tersebut kepada Departemen Pertahanan AS. Namun hingga saat ini, Departemen Pertahanan AS masih belum menanggapi pertanyaan media.
Surat kabar Wall Street Journal mengutip pernyataan dari seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya yang membeberkan, jika AS berencana untuk menempatkan sebanyak 100 hingga 200 tentara di Taiwan dalam beberapa bulan mendatang, setahun yang lalu hanya berada di kisaran 30 orang. Kehadiran penambahan pasukan AS di Taiwan tersebut akan memperluas program pelatihan publik yang telah lama digelar oleh Pentagon berlandaskan pada penyediaan kemampuan pertahanan diri yang diperlukan oleh Taiwan tanpa membuat marah pemerintah Beijing.
Pejabat AS menyebutkan, penambahan militer AS yang ditempatkan di Taiwan tidak hanya akan melatih tentara nasional Taiwan untuk mengoperasikan senjata AS, tetapi juga akan memberikan panduan tentang aspek taktis guna mencegah serangan dari pihak Negeri Tirai Bambu. Namun, pejabat ini tidak bersedia untuk memberikan rincian lebih lanjut.
Pemberitaan tersebut juga mengutip pernyataan dari Marty Meiners, selaku Juru Bicara Pentagon AS yang mengatakan, “kami tidak mengomentari operasi, komunikasi, maupun pelatihan tertentu. Tetapi yang ingin saya tekankan adalah dukungan dan hubungan pertahanan bilateral kami dengan Taiwan tetap sebagai sebuah tanggapan terhadap ancaman yang saat ini ditimbulkan oleh pihak RRT. Komitmen kuat kami untuk Taiwan adalah akan membantu menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dan kawasan.