
(Taiwan, ROC) --- Mantan anggota legislator dari Partai Kuomintang (KMT), Alex Tsai mengutip cuitan Garland Nixon yang mengatakan bahwa Gedung Putih memiliki rencana untuk “menghancurkan Taiwan”. Garland Nixon adalah salah seorang pemerhati politik yang juga berkecimpung di ranah media Amerika Serikat.
Menanggapi hal tersebut, Kementerian Luar Negeri (MOFA), hari ini menyampaikan, pihaknya telah mengetahui pernyataan yang disampaikan oleh Garland Nixon perihal rencana internal Gedung Putih untuk menghancurkan Taiwan.
MOFA dengan sungguh-sungguh mengklarifikasi, bahwa hal tersebut belum diverifikasi dengan benar. Dalam beberapa tahun belakangan, hubungan Taiwan dengan Amerika Serikat terus berkembang secara positif. Pertukaran antara petinggi dari kedua negara juga kian terjalin erat. Pejabat eksekutif pemerintahan AS terus memperlihatkan dukungan mereka untuk menjaga dan melindungi perdamaian di Selat Taiwan.
Jika melihat hubungan erat yang terjalin antara kedua belah pihak, maka sulit dipercaya jika AS memiliki rencana di atas. MOFA dengan tegas mengklaim bahwa kabar yang diutarakan oleh Garland Nixon sama sekali tidak berdasar.
Melalui akun Twitternya, Garland Nixon mencuitkan bahwa seseorang dari internal Gedung Putih menguak jika Biden pernah mengutarakan ucapan, “Tunggu sampai Anda melihat rencana kami untuk menghancurkan Taiwan” (our plan for the destruction of Taiwan). Biden disebut-sebut melontarkan perkataan tersebut, saat dirinya ditanya perihal krisis yang terjadi di Ukraina saat ini.
MOFA mengingatkan masyarakat luas bahwa ada beberapa warga di AS yang memang sengaja memperkuat teori skeptis atau paham yang menentang AS sendiri. Orang –orang tersebut biasanya akan mengutip beberapa pernyataan yang belum dipastikan kebenarannya, lalu menyebarkan kepada pihak lain. Bahkan dari mereka memanfaatkan momen tertentu untuk menyerang satu sama lain.
Tidak sedikit dari mereka juga menggemakan isu perihal perang kognitif Tiongkok melawan Taiwan, dengan harapan mengikis kepercayaan warga Taiwan terhadap AS, yang mana hal tersebut dapat merenggangkan hubungan kerja sama antara Taiwan dengan AS.
MOFA melanjutkan, selama bertahun-tahun anggota lintas partai AS sudah memiliki konsensus untuk memperkuat hubungan kerja sama antara Taiwan dengan AS. Otoritas AS juga telah berkali-kali menyampaikan, pihaknya akan mematuhi Undang-Undang Hubungan Taiwan dan Enam Jaminan.
Di lain pihak, pemerintah Biden telah berulang kali menekankan komitmennya untuk menjamin pertahanan Taiwan. Joe Biden sudah mengumumkan proyek penjualan senjata AS ke Taiwan sebanyak 8 kali. Selain itu, Beliau juga telah mengumumkan dalam berbagai kesempatan untuk berdiri dengan Taiwan bersama dengan negara-negara sehaluan.
Berbagai upaya yang diperlihatkan oleh Presiden Joe Biden menjadi bukti kuat akan eratnya persahabatan dan komitmen AS untuk menjaga perdamaian di Selat Taiwan.
MOFA menuturkan, Taiwan dan Amerika Serikat akan terus memperluas kerja sama mereka, dengan bertumpu pada kepentingan dan nilai bersama. Selain itu, Taiwan bersama AS akan memperdalam kerja sama dengan negara-negara seperti Jepang dan Australia, melalui “Global Cooperation and Training Framework GCTF”.
MOFA menekankan, jalinan persahabatan antara Taiwan dengan AS akan terjalin kian kukuh, karena keduanya memiliki konsensus serupa untuk menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran regional, serta keduanya adalah pihak yang senantiasa menggemakan asas demokrasi dan HAM.
MOFA tentunya berharap, kedua belah pihak akan terus memperluas pertukaran yang ada dengan berasaskan fondasi demokrasi yang kuat.