
(Taiwan, ROC) --- Lonjakan inflasi saat ini terasa cukup signifikan. Direktorat Jenderal Bujet, Akunting dan Statistik (DGBAS) merilis tingkat pertumbuhan tahunan Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk periode bulan Januari 2023, yang berada di kisaran 3,04%.
Dari kisaran di atas, kenaikan harga terbesar terjadi pada item “sewa rumah”, dengan lonjakan mencapai 2,44%. Ini juga menjadi kenaikan tertinggi dalam 26 tahun belakangan.
Salah seorang staf DGBAS menyampaikan, beberapa faktor yang mengakibatkan harga sewa rumah kian melambung tinggi, salah satunya adalah semakin mahalnya biaya pemeliharaan. Dan biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh sang pemilik rumah sewa juga terdampak oleh kenaikan inflasi.
DGBAS merilis indikator IHK untuk periode bulan Januari 2023, yang mengalami peningkatan sebanyak 3,04%. Angka ini juga telah menembus ambang batas 3%, yang mana termasuk dalam kategori “tinggi”.
Staf DGBAS, Cao Zhi-hong (曹志弘) menerangkan, hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, misal perayaan Festival Musim Semi dan rendahnya harga dasar komoditas sayuran hijau.
Ada 7 item utama yang patut diperhatikan dalam indikator IHK untuk periode bulan Januari. Kategori makanan terus mengalami kenaikan, kali ini kenaikannya mencapai 5,27%.
Selain itu, masih ada item “perumahan” yang juga meningkat sebanyak 2,49%. Kenaikan pada item ini disebabkan oleh beberapa faktor, meliputi biaya pemeliharaan (meningkat meningkat 3,60%), biaya perlengkapan rumah tangga (meningkat 3,34%) dan harga sewa (meningkat 2,44%). Di antaranya, kenaikan biaya sewa adalah yang terbesar semenjak Juli 1996.
Cao Zhi-hong menganalisis, kenaikan indikator harga sewa mencapai rekor tertinggi. Hal ini tentunya memiliki korelasi langsung dengan harga komoditas yang terus meningkat. Yang mana juga berdampak pada modal yang harus dikeluarkan oleh pemilik rumah sewa, salah satunya adalah biaya pemeliharaan rumah.
Mayoritas pemilik rumah sewa di Taiwan terpaksa harus menaikkan harga sewa mereka karena faktor inflasi, apalagi peningkatan pada tahun lalu juga mencapai rekor tertinggi semenjak tahun 1996 silam.
Cao Zhi-hong lebih lanjut menerangkan, semenjak April tahun lalu, tingkat kenaikan harga sewa rumah di Taiwan terasa cukup signifikan. Kenaikan tersebut baru perlahan-lahan akan melambat pada bulan April tahun ini, mengingat karakteristik periode kontrak di Taiwan, yang mayoritas berlangsung setahun sekali.
Apakah kenaikan harga sewa rumah kali ini akan berdampak pada kenaikan harga barang pokok lainnya. Cao Zhi-hong menuturkan, kecil kemungkinan akan berdampak pada harga bahan pokok masyarakat, mengingat kenaikan harga sewa ini terjadi pada sektor rumah tangga, bukan sektor komersial atau bisnis.