
(Taiwan, ROC) - Presiden Tsai Ing-wen (蔡英文) menemui anggota Kelompok Parlemen Swiss-Taiwan di Kantor Kepresidenan, menegaskan harapan agar kedua negara bisa menjalin kerja sama lebih erat dalam bidang ekonomi, perdagangan, keselamatan rantai pasokan demokrasi, dan peningkatan keamanan siber, termasuk pencegahan disinformasi.
Di bawah pimpinan anggota Dewan Nasional Fabian Molina, lima anggota Kelompok Parlemen Swiss-Taiwan tiba di Taiwan pada hari Minggu untuk mengadakan kunjungan sepanjang enam hari. Agenda pertama pada hari Senin adalah mengadakan pertemuan dengan Presiden Tsai di Kantor Kepresidenan.
Kepala negara mengatakan, “Taiwan dan Swiss adalah mitra dengan ideologi yang sama, selalu berbagi nilai demokrasi dan kebebasan, juga merupakan negara yang berorientasi pada perdagangan luar negeri dan memiliki keunggulan yang saling melengkapi dalam pengembangan industri. Kami berharap dapat terus memperdalam hubungan ekonomi dan perdagangan antara Taiwan dan Swiss di masa depan, dan bersama-sama menjaga keamanan rantai pasokan demokrasi; juga berharap untuk memperkuat kerja sama antara kedua belah pihak di berbagai bidang, termasuk upaya bersama untuk memerangi disinformasi dan memperkuat keamanan siber.”
Sementara itu, melalui sambutannya, Molina, selaku wakil ketua Kelompok Parlemen Swiss-Taiwan, menyerukan penyelesaian damai perbedaan lintas-Selat Taiwan, penandatanganan perjanjian kemitraan ekonomi Swiss-Taiwan (EPA), dan berjanji akan terus mendukung Taiwan dalam perlawanan terhadap otoritarianisme untuk melindungi demokrasinya.
Molina juga mencatat bahwa Swiss baru saja menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk tahun 2023 dan 2024, yang memberinya kesempatan untuk berkontribusi pada perdamaian dan keamanan dunia, terutama mengingat lingkungan politik global yang tegang saat ini.
Dan dengan mengingat hal itu, Molina mengatakan "sangat penting" bahwa perbedaan dan ketegangan yang ada antara kedua sisi Selat Taiwan "diselesaikan secara damai dan melalui dialog."
Pada kesempatan yang sama, wakil ketua Kelompok Parlemen Swiss-Taiwan lainnya, yang juga meripakan anggota Dewan Nasional yakni Nicolas Walder, mengatakan bahwa Rusia dan Tiongkok adalah dua ancaman utama yang saat ini membuat dunia tidak stabil.
Adalah tugas dan kepentingan Swiss untuk lebih dekat dengan negara-negara yang berpikiran sama, termasuk Taiwan, yang "terbuka untuk dunia" dan untuk terlibat dalam kerja sama ekonomi yang lebih erat, kata Walder.
Menurut Kementerian Luar Negeri (MOFA), semasa berkunjung di Taiwan, rombongan dari Swiss juga akan bertemu dengan Ketua Yuan Legislatif You Si-kun (游錫堃), Menteri Luar Negeri Joseph Wu (吳釗燮) dan Presiden Yuan Kontrol Chen Chu (陳菊).
Selain itu, juga akan mengunjungi Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan, Dewan Pembangunan Nasional, Dewan Urusan Daratan Tiongkok, Dewan Sains dan Teknologi Nasional, dan Taman Sains Hsinchu; juga akan melakukan perjalanan ke daerah terpencil Kinmen untuk mengunjungi situs pertempuran bersejarah antara Tiongkok dan Taiwan, sebelum mengakhiri kunjungan pada hari Jumat.