
(Taiwan, ROC) Menlu AS Antony Blinken memprakirakan pada akhir pekan akan melakukan kunjungan ke RRT. Sebanyak 9 anggota parlemen dua hari yang lalu (1/2) mengirimkan surat yang mengutarakan imbauan mereka kepada Menlu Antony Blinken untuk melakukan kunjungan ke Taiwan atas landasan “hukum hubungan Taiwan” dan juga guna menunjukkan pemenuhan janji pemerintahan Joe Biden kepada Taiwan.
Menlu Antony Blinken dijadwalkan pada tanggal 5-6 Februari akan berkunjung ke RRT, merupakan pertama kalinya selama dia menjabat sebagai menteri luar negeri AS, sebelumnya Oktober 2018 pertama kali menlu AS melakukan kunjungan ke RRT. Media Inggris Financial Times melaporkan, Menlu Antony Blinken akan bertemu dengan Presiden RRT Xi Jin-ping.
Sebelum kunjungan Menlu Antony Blinken, ada 9 anggota parlemen parpol Republik mengirimkan surat kepada Menlu Antony Blinken, meminta agar beliau mempertimbangkan untuk berkunjung ke Taipei sebagai agenda tambahan. Beberapa anggota parlemen diantaranya Tom Tifanny dan anggota DPR Scott Perry yang berulang kali menyerukan agar mengakhiri kebijakan Satu Tiongkok; bulan Februari dan Desember tahun lalu anggota parlemen yang pernah beberapa kali berkunjung ke Taiwan yaitu Nancy Mace dan Burgess Owens, kemudian masih ada Scott DesJarlais, Dan Crenshaw, Andy Ogles, Byron Donalds dan Earl L. "Buddy" Carter.
Para anggota parlemen mengemukakan, menambah agenda kunjungan ke Taiwan sebagai ungkapan tegas bahwa AS membantah keras terhadap tindakan militer RRT yang memprovokasi. Presiden Joe Biden pernah mengecam tindakan ancaman dan paksaan, lagipula tindakan militer RRT membahayakan strukturisasi perdamaian regional. Melalui kunjungan ke Taiwan, Menlu Antony Blinken juga dapat menanggapi secara terbuka keterlambatan pengiriman senjata kepada Taiwan yang memicu kekuatiran masyarakat Taiwan.
Anggota parlemen menekankan, kunjungan Menlu Antony Blinken ke Taiwan memenuhi tujuan “Taiwan Travel Act”, ketentuan ini juga menunjukkan kebijakan pemerintah AS yang mendukung pejabat tinggi untuk melakukan kunjungan ke Taiwan.