
(Taiwan, ROC) – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat, Kevin McCarthy pada 2 Februari mengemukakan, saat ini dirinya tidak mengatur jadwal untuk berangkat ke Taiwan. Tetapi beliau menegaskan kembali jika Republik Rakyat Tiongkok (RRT) tidak memiliki hak untuk mengomentari rencana perjalanannya.
Situs web berita politik Amerika Serikat (AS) “Punchbowl News” baru-baru ini memberitakan akan kutipan dari seorang pejabat yang terlibat langsung dalam pembicaraan tersebut, Kevin McCarthy berencana akan mengunjungi Taiwan pada musim semi ini dan Pentagon tengah mempersiapkannya. Kevin McCarthy ketika ditanya tentang masalah tersebut lagi pada konferensi pers menyampaikan, dirinya saat ini tidak mengatur jadwal perjalanan untuk mengunjungi Taiwan. Adapun mengenai kekhawatiran apabila dirinya berangkat mengunjungi Taiwan dapat semakin meningkatkan kegiatan militer regional, Kevin McCarthy menegaskan kembali, “Mari kami perjelas, Negeri Tirai Bambu selamanya tidak dapat memberi tahu saya akan tempat mana yang dapat dikunjungi dan tempat mana yang tidak dapat dikunjungi.”
Setelah Mantan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan pada Agustus tahun lalu (2022), Tentara Pembebasan Rakyat (TPR) RRT menggelar latihan militer besar-besaran dan meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut. Saat itu, Kevin McCarthy secara terbuka meminta Nancy Pelosi untuk seharusnya mengunjungi Taiwan, dan mengungkapkan jika dirinya terpilih sebagai Ketua DPR maka berniat memimpin delegasi untuk datang berkunjung. Apabila hal tersebut benar terjadi, maka Kevin McCarthy akan menjadi Ketua DPR AS ketiga yang datang mengunjungi Taiwan sejak tahun 1997 yang lalu.
Ketua Yuan Legislatif You Si-kun (游錫堃) yang tengah berkunjung ke Washington juga menyampaikan kembali jika merupakan hal yang sangat wajar bagi negara-negara demokrasi untuk saling melakukan pertukaran dan saling berkunjung. Republik Rakyat Tiongkok (RRT) seharusnya tidak bereaksi keras, karena “dapat terlihat jelas oleh orang-orang”.