
(Taiwan, ROC) -- Liuzhou Snail Rice Noodles rasa asam manis dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) merupakan sebuah kudapan yang sangat populer di Taiwan dalam beberapa tahun terakhir. Namun, Li Zong-lin (李宗霖) salah seorang anggota dewan Kota Tainan dari Partai Jianguo Taiwan menemukan adanya kata-kata yang berunsur propaganda unifikasi yang bertuliskan “Kamu orang RRT, Saya juga orang RRT” pada kemasan luar Liuzhou Snail Rice Noodles rasa lobster kecil, dirinya pun meminta instansi yang berwenang untuk menarik atau menghapus peredaran produk mi beras tersebut. Setelah Kementerian Perekonomian (MOL) menggelar rapat koordinasi antar kementerian, pihaknya pun mengumumkan pers rilis pada 16 Januari malam dan menegaskan jika sesuai peraturan yang berlaku, tidak diperkenankan untuk mengimpor produk mi beras buatan RRT. Pihak bea cukai dilaporkan juga akan mulai memperkuat pemeriksaan, serta menyelidiki sumber impor ilegal.
Menteri Perekonomian Taiwan, Wang Mei-hua (王美花) dalam sebuah wawancara di Yuan Legislatif pada hari ini (17/1) menyampaikan, produk Liuzhou Snail Rice Noodles yang terlihat di pasaran adalah hasil selundupan atau laporan palsu. Oleh karena itu, tidak peduli apakah itu saluran fisik atau perusahaan e-niaga harus segera menarik produk tersebut.
Wang Mei-hua ”Biro Perdagangan Luar Negeri, MOL telah mengadakan rapat antar kementerian guna membahas dan melakukan penyelidikan, tidak peduli apakah itu saluran fisik atau platform e-niaga, semuanya akan diminta untuk menarik produk tersebut.”
Terkait pertanyaan, apakah karena adanya kata-kata yang berunsur propaganda unifikasi, maka produk-produk tersebut diminta untuk segera diturunkan? Wang Mei-hua (王美花) menegaskan, “ini adalah penyelundupan, sudah seharusnya ditangani”