
(Taiwan, ROC) -- Perdana Menteri Su Tseng-chang hari Senin 16 Januari 2023 menyampaikan, selama masa liburan panjang Tahun Baru Imlek frekwensi bagi masyarakat berkumpul bersama keluarga, makan bersama, mengikuti berbagai kegiatan, berwisata lintas wilayah dan lainnya akan tinggi, untuk itu meminta Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) lebih ketat dalam pemantauan perkembangan pandemi, dan mempersiapkan obat-obatan seperti obat demam dan barang kebutuhan medis lainnya agar telah tersedia jika membutuhkannya, dengan demikian masyarakat baru dapat merasa tenang dan nyaman melewati tahun baru Imlek.
Juru Bicara Yuan Eksekutif Luo Bing-chen melalui media sosial menyampaikan, Perdana Menteri Su Tseng-chang mengelar rapat pencegahan pandemi pada hari ini (16/1) pukul 7.30 pagi tadi untuk membahas situasi perkembangan pandemi dalam negeri, situasi perbatasan pasca dibuka kembalinya serta situasi penyuntikan vaksin.
Perdana Menteri Su Tseng-chang menyampaikan terima kasih kepada CECC atas kesigapannya melakukan perubahan penanggulanan, seperti sekarang ini menerapkan pemeriksaan PCR air liur bagi wisatawan yang datang dari RRT yang mana dengan penerapan ini berhasil mendeteksi wisatawan positif sehingga dapat melakukan karantina sebelum masuk ke Taiwan.
Su Tseng-chang mengatakan, pekan ini akan memasuki liburan panjang Tahun Baru Imlek, merupakan masa di mana kebanyakan masyarakat berkumpul dengan sanak keluarga, makan bersama, mengikuti berbagai kegiatan serta berwisata lintas wilayah, untuk itu meminta CECC agar lebih ketat lagi melakukan pemantauan perkembangan pandemi, mempersiapkan obat-obatan dan peralatan medis sehingga jika membutuhkan sudah langsung tersedia, dan juga agar masyarakat dapat dengan tenang dan nyaman melewati liburan tahun baru imlek.
CECC mengemukakan bahwa situasi pandemi COVID-19 di Daratan Tiongkok cukup parah, jumlah pasien yang masuk rumah sakit dan meninggal cukup tinggi, selain itu di mana-mana sudah ramai dipadati orang sehingga penyebaran domestik semakin cepat, diperkirakan sebelum dan sesudah liburan Tahun Baru Imlek angka terjangkit akan membludak.
CECC menyampaikan, jumlah warga RRT yang berwisata ke Singapura, Korea, Jepang, Thailand dan negara lainnya bertambah, begitu pula yang berangkat ke Amerika Serikat, Inggrisw, Australia, sedangkan banyak negara yang memperketat penerapan pemeriksaan wisatawan RRT yang masuk ke negara nya, bahkan Jerman, Belgium, Luxembourg dan beberapa negara lainnya melarang warganya ke RRT.
CECC mengungkapkan, dari data seminggu terakhir kemarin, jumlah yang masuk ke Taiwan sebanyak 173.577 orang di antaranya dari RRT sebanyak 16.254 orang, sedangkan dari Hongkong dan Makau 20.614 orang, diketahui untuk pekan ini ada 12.917 orang dari RRT yang telah memiliki tiket pesawat untuk datang ke Taiwan dan angka ini akan bertambah.