(Taiwan, ROC) – Tahun Baru Imlek segera menjelang, situs bank kerja yes123 mengumumkan hasil jajak pendapat dan menemukan bahwa sebanyak 98% dari tenaga kerja berkeinginan untuk bisa menggunakan waktu mencari pemasukan tambahan selama liburan tahun baru imlek, angka ini memperlihatkan angka tertinggi selama 15 tahun terakhir, alasan utamanya adalah karena tahun kemarin tidak terdapat penambahan gaji sehingga khawatir kekurangan uang, bahwa ada 25% pekerja yang mengkhawatirkan perusahaannya akan melakukan pengurangan pegawai.
Yes123, situs bank kerja melakukan survei, dan setelah mendapatkan responden valid terdiri dari 1.210 pekerja dan 988 pengusaha, dari hasil jajak pendapat tentang “Mencari tambahan pemasukan dengan kerja part time selama liburan tahun baru imlek” memperlihatkan 98% pekerja memiliki keinginan untuk memanfaatkan waktu liburan Tahun Baru Imlek untuk bekerja mencari tambahan pemasukan, angka ini tidak saja lebih tinggi dari tahun kemarin (2022) bahkan juga melampaui angka tertinggi pada masa tsunami moneter pada tahun 2009.
Pemaparan lebih lanjut urutan dari alasan pekerja ingin bekerja selama liburan Tahun Baru Imlek, yang terbanyak adalah karena kekhawatiran akan kekurangan uang, diikuti dengan alasan adalah bayaran upah bekerja selama liburan Tahun Baru Imlek lebih tinggi, alasan-alasan lainnya adalah karena tidak ada penambahan gaji pada tahun Macan untuk itu ingin mendapat tambahan, khawatir jumlah bonus tahun baru tidak seperti yang diharapkan, bahkan ada 25,7% pekerja yang “khawatir perusahaan tempat ia bekerja akan melakukan pengurangan pegawai atau bangkrut sehingga sedapat mungkin mencari tambahan pemasukan.
Dari jajak pendapat juga memperlihatkan, ada 42,1% perusahaan yang memang membutuhkan pekerja sementara selama liburan Tahun Baru Imlek dengan bayaran rata-rata sebesar NT$ 211,2 per jam atau 1,2 kali lipat dari biasanya; selain itu ada 64% perusahaan yang akan memberikan amplop merah dengan rata-rata sebesar NT$ 883 selama 4 hari pada malam tahun baru hingga hari ketiga tahun baru.