
(Taiwan, ROC) – Sehubungan dengan latihan militer yang digelar oleh pasukan Tentara Pembebasan Rakyat secara dadakan di dekat perairan dan wilayah terbang Taiwan, pihak kementerian Luar Negeri Taiwan atau MOFA pada hari Selasa tanggal 10 Januari memberikan komentar bahwa pihak tentara komunis Daratan Tiongkok menggunakan beragam alasan dan tuduhan untuk menggelar Latihan militer tersebut, di mana aksi latihan tersebut dilakukan secara konfrontatif, dan telah memberikan dampak pengaruh yang merusak status quo dan kestabilan keamanan kawasan di Selat Taiwan. Pihak MOFA memberikan kecaman dan menyatakan kritik tajam terhadap aksi latihan tersebut. Selain itu, MOFA juga menegaskan bahwa dalam menjaga wilayah perairan Taiwan dan stabilitas perdamaian, maka kedua belah pihak sama-sama memiliki tanggung jawab yang besar, ini juga menjadi sebuah harapan besar yang hendak dicapai oleh seluruh masyarakat dunia internasional.
Juru Bicara MOFA Joanne Ou mengatakan, “Saat ada sikap diktator yang hendak menelan bulat-bulat, maka tanpa perlu memedulikan alasan apa saja semuanya dapat dilakukannya, mereka juga akan tetap melakukan serangan. Status sikap Taiwan selalu sama dan jelas, kita tidak akan meningkatkan pertikaian yang ada, tidak akan memancing ketidakpuasan lawan”.
Namun, kita akan dengan tegas mempertahankan kedaulatan nasional dan keamanan nasional. Taiwan akan tetap berpegang pada garis pertahanan kebebasan dan demokrasi dan tidak akan mundur begitu saja. Taiwan akan terus memperkuat kerja sama internasional dan pertukaran informasi, karena hanya negara-negara yang bebas dan demokratis yang dapat melawan agresi dan ekspansi militer rezim otoriter.”
Joanne Ou menekankan bahwa situasi di sekitar perairan Taiwan, pihak satuan Angkatan bersenjata Taiwan tentu telah memiliki informasi yang lengkap, untuk itu warga diminta dapat tenang dan tidak perlu khawatir.