
(Taiwan, ROC) --- Pada tanggal 18 Desember 2022, Kementerian Pertahanan Ukraina mengunggah cuitan di akun Twitter yang menyampaikan, bahwa mereka tengah bersiap-siap untuk merayakan kemenangan bersama dengan 52 negara sahabat. Ini juga menjadi perwujudan dari kontribusi yang tak ternilai harganya, dari setiap mitra yang terus berupaya keras untuk memperjuangkan nilai kebebasan.
Unggahan di Twitter tersebut juga disertai dengan video yang memperlihatkan bendera Republik Tiongkok (ROC) bersanding dengan bendera dari negara lain.
Menjelang datangnya perayaan Natal, Kementerian Pertahanan Ukraina mengunggah video dengan durasi 1 menit di akun Twitter mereka. Dalam cuitan tersebut juga disematkan perkataan, “Saatnya untuk berterima kasih kepada beberapa teman kita. Ada lebih dari 20.000 sukarelawan dari 52 negara yang datang ke Ukraina untuk bersama-sama berdiri di medan perang”.
Dalam video tersebut juga diselingi dengan bendera nasional dari 52 negara di dunia, meliputi Jepang, Korea Selatan, Prancis, Peru, Amerika Serikat, Kanada dan Republik Tiongkok (ROC).
Selain menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh relawan, video tersebut juga secara khusus menyebut beberapa nama tokoh yang menyempatkan diri untuk datang langsung ke Ukraina, guna memberikan dukungan mereka saat Ukraina berada di titik terbawah, masing-masing adalah aktor Hollywood Ben Stiller, Sean Penn dan Angelina Jolie.
Di samping itu, juga ada beberapa politisi dunia lainnya, misal mantan PM Inggris Boris Johnson, PM Inggris Rishi Sunak, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan PM Kanada Justin Trudeau.
Kementerian Pertahanan Ukraina juga menyampaikan terima kasih kepada mereka yang terus mendukung Ukraina dengan cara masing-masing, misal melakukan aksi demonstrasi.
“Semua orang adalah pahlawan, kita akan memenangkan pertempuran ini bersama-sama,” tulis Kementerian Pertahanan Ukraina di akun Twitter.
Semenjak akhir Februari 2022, Rusia menginvasi Ukraina. Kedua belah pihak belum menggelar negosiasi resmi, guna menghentikan peperangan yang ada. Situasi pertempuran terparah terjadi di kawasan timur dan selatan Ukraina.
Dalam sebuah wawancara dengan majalah The Economist, Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina - Valeriy Zaluzhny menyampaikan bahwa pihak Rusia akan meluncurkan beberapa gelombang serangan baru yang ditujukan kepada Ibukota Kyiv pada awal tahun 2023 mendatang.