
(Taiwan, ROC) Otoritas penerbangan sipil (CAA) pada hari Kamis ini (15/12) menggelar “Forum Operasi Keamanan Penerbangan 2022”, Ketua CAA Lin Guo-xian dalam sambutannya menegaskan, selain sistem keamanan penerbangan kerap kali membahas sistem manajemen keselamatan SMS, saat ini tren keselamatan penerbangan internasional akan memperkuat tata kelola perusahaan, serta mengutamakan 2 sektor utama yakni lingkungan dan keadilan sosial, jika tidak akan semakin banyak kekuatan yang akan melawan sektor penerbangan.
“Forum Operasi Keamanan Penerbangan 2022” yang digelar pada hari Kamis ini (15/12) di Taipei, yang dihadiri oleh Badan Keamanan Transportasi, 6 maskapai penerbangan, pabrik-pabrik pembuat mesin seperti Rolls Royce dan General Electric Company.
Dirjen CAA Lin Gou-xian mengatakan, selama 3 tahun industri penerbangan dilanda pandemi COVID-19, mengakibatkan banyak penerbangan yang dihentikan, beruntung sekali maskapai penerbangan Taiwan tidak hanya mendapat keuntungan, tenaga awak kabin masih mencukupi, akan tetapi untuk staf pemeliharaan menjadi rebutan, jumlah berkurang hampir 600 orang.
Lebih lanjut Dirjen Lin Guo-xian mengemukakan, seiring dengan berbagai negara di dunia yang melakukan pelonggaran pembatasan, Taiwan mulai 10 Desember tidak lagi membatasi jumlah pengunjung yang masuk, akan tetapi pemulihan penerbangan wajib memperhatikan keselamatan penumpang, lagi pula keselamatan penerbangan bukan gratis, juga membutuhkan kerja sama, keterbukaan, selain sistem SMS yang kerap kali dibahas, saat ini hal yang perlu diperhatikan adalah operasi perusahaan yang berkelanjutan.
Lin mengatakan, “Semestinya setiap orang juga melihat ada pesawat tak berawak di area bandara Gatwick selama 2 hari, menganggu sebanyak 300.000 penumpang; Setiap orang juga merasakan situasi yang terjadi di bandara Schiphol belakangan ini dan mulai ada permintaan, semula dalam waktu 1 tahun ada 460.000 kali penerbangan, berharap diturunkan menjadi 400.000 kali penerbangan. Semua ini dapat menandakan apa yang terjadi pada lingkungan kami, keadilan sosial tidak lagi dihargai, semakin banyak kekuatan dari berbagai sektor yang perlu diperhatikan dan dikembalikan secara perlahan, malah berbalik melawan sektor penerbangan, maka inti tata kelola perusahaan perlu membahas lingkungan dan keadilan sosial.”
Dirjen CAA Lin Guo-xian menekankan, dari kedua persyaratan ini, bagaimana maskapai penerbangan beroperasi, memelihara, mengelola perusahaan hingga alternatif memilih rute penerbangan dan rencana penerbangan yang semakin ramah lingkungan, mencakup penerbangan luar pulau yang tetap memperhatikan hak kepentingan penduduk di pulau tersebut, semua ini menjadi pertimbangan penting bagi masyarakat dan bersikap semakin adil.
Selain itu, Dirjen CAA Lin Guo-xian juga mengatakan, maskapai penerbangan dengan tingkat profesionalitas yang tinggi, disiplin dan selalu mengharapkan yang terbaik, turut mengimbay agar pelaku usaha saat melakukan perjalanan, ketika menghadapi cuaca, jalur atau hal yang berisiko, sebaiknya bersikap sabar dan selalu mengutamakan keselamatan.