
(Taiwan, ROC) – Media Agence France-Presse (AFP) melaporkan, Menteri Angkatan Bersenjata National Republik Prancis YM Sébastien Lecornu dan Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto, melakukan pertemuan sebagai kelanjutan penandatangan perjanjian terkait persenjataan perang pada awal tahun ini.
Sébastien Lecornu juga menyampaikan bahwa hubungan Indonesia dan Perancis tengah mengarah ke sebuah hubungan strategi perang yang kuat dan akrab. Pemerintah Indonesia pada Februari 2022 kemarin menyetujui dana anggaran sebesar US$8,1 milyar untuk pemesanan pembelian 42 awak pesawat tempur Rafale dari Prancis. Selain itu kedua negara juga sepakat untuk melakukan transaksi jual beli 2 armada kapal selam tempur Scorpene.
Kunjungan Sébastien Lecornu ke Indonesia dan pertemuan dengan Prabowo Subianto sebagai persiapan bagi Indonesia untuk mengambil alih kepemimpinan bergulir dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara. Sébastien Lecornu menyampaikan, Prancis berharap dalam lebih memperkuat hubungan dengan Asia Tenggara, ia juga menambahkan, Prancis juga membutuhkan kawasan ini untuk kegiatan “politik”, menegaskan Paris berharap dapat lebih memperluas pengembangan dan pembangunan dari kawasan ini.
Australia yang secara mendadak membatalkan pemesanan kapal selam militer tradisional dari Naval Group, dan mengalihkan pemesanan ke Amerika dan Inggris yang menyediakan kapal selam bertenaga nuklir, tindakan ini membuat Prancis merasa kesal. Hal ini karena Perjanjian Kemitraan Pertahanan Keamanan Australia, Inggris dan Amerika Serikat (Australia, United Kingdom, United States/AUSKUS) yang ditandatangani pada 15 September 2021 lalu. Upaya ini dipandang sebagai strategi sekutu barat dalam upaya melawan kekuatan dan pengaruh Daratan Tiongkok yang semakin hari semakin meluas.