(Taiwan, ROC) --- Jumlah korban akibat guncangan gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, Indonesia terus meningkat. Gempa berkekuatan 5.6 SR tersebut memorak-porandakan kawasan setempat, ribuan bangunan warga diberitakan mengalami kerusakan parah.
Kementerian Luar Negeri (MOFA) juga sudah menyampaikan ucapan bela sungkawa. Di samping itu, Tim Nasional Pemadam Kebakaran ROC juga telah siap siaga untuk memulai misi penyelamatan internasional.
Hari ini (22/11), Radio Taiwan Internasional (RTI) melakukan wawancara eksklusif via telepon dengan Sekjen ITCC (Indonesia Taiwan Chambers of Commerce), Ko Pai-kuan (柯百觀), untuk mengetahui situasi terkini di Indonesia.
Ko Pai-kuan menyampaikan, hingga berita ini dirilis, pihak ITCC belum menerima permintaan bantuan dari kawasan terdampak bencana. Ia juga mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kepedulian yang diperlihatkan oleh masyarakat di Taiwan.
Ko Pai-kuan menuturkan, pengusaha Taiwan dan komunitas Tionghoa Perantauan yang kini berada di Indonesia tengah menghimpun tim relawan, yang rencananya akan berangkat ke lokasi bencana dalam dua hari mendatang.
Ko Pai-kuan mengimbau kepada masyarakat di Taiwan untuk tidak terburu-terburu memberikan sumbangan materi atau non-materi. Ia menyarankan, bantuan yang disumbangkan akan lebih efisien, jika dipahami dengan baik terlebih dahulu.
Ko Pai-kuan mengatakan, “Berbuat baik (memberikan sumbangan/bantuan) bukanlah sebuah kompetisi. Bantuan yang diberikan tentunya harus menyasar dengan tepat. Ketika belum dapat memastikan informasi yang ada, lebih baik jangan terburu-buru. Menurut pengalaman-pengalaman sebelumnya, bantuan berupa makanan dan minuman yang langsung dikirimkan pada waktu pertama, biasanya akan ada yang terbuang secara percuma.”
Saat ini, ITCC bersama dengan Yayasan Tidar Heritage (Tidar Heritage Foundation), dan Asosiasi Bantuan Darurat Taiwan (Taiwanese Emergency Assistance Association) membentuk tim khusus bantuan penyelamatan gempa Cianjur – Indonesia.
Ko Pai-kuan melanjutkan, ketika bencana besar terjadi, maka perhatian seluruh masyarakat akan berpusat pada lokasi atau tempat penampungan yang besar. Namun, berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya, Ko Pai-kuan beserta tim lainnya akan meletakkan perhatian pada tempat yang mudah terabaikan. Dengan demikian, semua orang yang membutuhkan bantuan akan memperoleh pertolongan secara merata.
