:::

Lee Hsi-ming: Tekad Warga Taiwan Adalah Kunci untuk Memperoleh Bantuan Internasional

  • 22 November, 2022
  • 尤繼富
Lee Hsi-ming: Tekad Warga Taiwan Adalah Kunci untuk Memperoleh Bantuan Internasional
Lee Hsi-ming: Tekad Warga Taiwan Adalah Kunci untuk Memperoleh Bantuan Internasional

(Taiwan, ROC) --- Perhelatan Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok dan KTT G20 sekali lagi membuat isu perihal Taiwan menjadi fokus dari banyak media internasional. Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan surat kabar Prancis, La Liberation, mantan Chief of the General Staff, Lee Hsi-ming (李喜明) menyampaikan, tekad dari seluruh lapisan masyarakat memegang fungsi yang sangat krusial. Ia juga menegaskan, Taiwan harus segera bertindak dalam menghadapi tekanan dari pihak Tiongkok.

Dalam sebuah wawancara eksklusif yang diterbitkan oleh media La Liberation pada tanggal 20 November 2022 menuliskan, Lee Hsi-ming melakukan analisis mendalam terhadap Taiwan dalam menanggapi kemungkinan terjadinya agresi oleh Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok.

Lee Hsi-ming kembali menekankan akan pentingnya penerapan strategi asimetris dan pertahanan secara menyeluruh.

Guna mencegah Tiongkok menginvasi Taiwan secara paksa, maka Lee Hsi-ming mengusulkan tiga poin utama, masing-masing membangun kekuatan pertempuran berbasis strategi asimetris, membangun kekuatan tentara yang mumpuni dan memperkuat ketangguhan sosial masyarakat.

Lee Hsi-ming juga menyerukan untuk membentuk pasukan pertahanan tanah air, yang mana fungsinya sejajar dengan tentara pada umumnya. Dari 2 juta tentara cadangan yang dimiliki Taiwan saat ini, Lee Hsi-ming merasa hanya akan ada 300.000 orang yang benar-benar ingin maju ke medan perang.

Ia menyarankan agar Taiwan dapat segera membentuk pasukan pertahanan tanah air, dengan memberikan pelatihan dan insentif yang lebih baik, sehingga akan membentuk momentum yang positif bagi situasi keamanan negara.

Di sela-sela perhelatan KTT G20 pada tanggal 14 November 2022, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden bertemu dengan Pemimpin Daratan Tiongkok, Xi Jin-ping. Setelah melakukan pertemuan, Joe Biden sempat menyampaikan pernyataan bahwa ia tidak percaya akan niat Tiongkok untuk segera menginvasi Taiwan. Pada saat yang sama, Joe Biden juga menyatakan dirinya tentu sangat menentang segala bentuk invasi paksa terhadap Taiwan.

Lee Hsi-ming percaya, kedua negara kini tengah berupaya untuk mendinginkan suasana, sehingga pernyataan Joe Biden dirasa tidak akan membawa perubahan berarti bagi kondisi Selat Taiwan.

Xi Jin-ping dipastikan melanjutkan jabatan ketiganya sebagai Pemimpin RRT setelah Kongres Nasional Partai Komunis ke-20 selesai dihelat. Lee Hsi-ming menyampaikan, ia tidak memungkiri akan ancaman invasi militer yang suatu hari mungkin saja dilakukan oleh RRT. Setiap harinya, Tiongkok senantiasa melakukan tindakan provokasi di area abu-abu.

Lee Hsi-ming juga tidak percaya bahwa Tiongkok mampu melakukan serangan skala besar, setidaknya untuk saat ini. Namun, ia tidak menutup kemungkinan bahwa Tiongkok akan menyerang dengan paksa pada masa mendatang.

Tiongkok diperkirakan akan terlebih dahulu merebut kawasan pulau terpencil dan menjadikannya sebagai media untuk tawar menawar.

Kepada warga Prancis, Lee Hsi-ming menekankan, “Dalam menghadapi Tiongkok, Taiwan tidak memiliki waktu untuk disia-siakan”. Ia percaya, Taiwan harus segera fokus meningkatkan kemampuan strategi perang asimetris. Jika hanya fokus mengembangkan persenjataan jarak jauh, maka itu tidak dapat melengkapi kebutuhan terhadap persenjataan kecil, yang dinilai jauh lebih akurat dan mudah dibawa-bawa.

Setidaknya ada 4 kali Presiden Joe Biden menyampaikan, jika Tiongkok menginvasi Taiwan, maka AS akan mengerahkan bantuan mereka. Namun demikian, Lee Hsi-ming beranggapan bahwa AS tidak akan mengirimkan pasukan mereka untuk melindungi Taiwan tanpa alasan.

Dan karena Taiwan adalah sebuah pulau, akan menghambat kecepatan dalam pengerahan bantuan tentara asing, sehingga sangat penting bagi Taiwan untuk terlebih dahulu mempersiapkan persenjataan perang dengan sebaik mungkin.

Komentar

Terbarumore