
(Taiwan, ROC) - Perdana Menteri Su Tseng-chang (蘇貞昌) memastikan bahwa kuota kedatangan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) akan selanjutnya ditingkatkan menjadi 200.000 PPLN per minggu pada 1 Desember untuk memudahkan warga menyusun agenda perjalanan ke luar negeri pada akhir tahun.
Su mengumumkan keputusan tersebut usai mendengarkan laporan dan rekomendasi dari Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) dalam rapat pandemi Yuan Eksekutif yang diadakan pada hari Senin.
Menurut Su, pemerintah akan terus memperlonggar prokes seiring meredanya pandemi, tapi mengantisipasi potensi penyebaran varian BA.5 secara domestik, CECC tetap diminta untuk meningkatkan sinergi medis dan pencegahan pandemi.
CECC melaporkan, selangkah dengan dicabutnya protokol isolasi mandiri, kuota kedatangan PPLN telah dinaikkan menjadi 150.000 PPLN per minggu pada 13 Oktober, dan dalam kurun waktu ini jumlahnya telah membludak dan menembus 100.000 pada 20 November.
Pada saat yang sama, lanjut CECC, jumlah kasus positif yang terdata setiap hari dan persentase pasien dengan gejala akut terus berkurang, saat ini sekitar 99,55% dari terdiagnosis hanya menderita gejala ringan atau asimptomatik, maka pembukaan dan pelonggaran pandemi akan dilanjutkan.
Meski demikian, risiko penyebaran varian BA.5 masih cukup tinggi di Taiwan, maka CECC menyerukan warga yang bersyarat untuk secepatnya menerima vaksin generasi kedua.
Menurut CECC, cakupan vaksinasi satu dosis di antara populasi Taiwan adalah 94%, dua dosis adalah 88,5%, dan tiga dosis adalah 74,2%. Dihitung berdasarkan jeda waktu vaksin dosis ketiga, tingkat vaksinasi dosis ketiga adalah 94,3% dan dosis keempat adalah 16,9%, dengan jumlah total 63,97 juta dosis.
Sementara perihal alat tes cepat, CECC mendata, pasokan alat tes merek Roche hingga akhir Desember akan berjumlah 47,25 juta set, cukup untuk distribusi berbasis pencatatan nama untuk periode Januari hingga Juni tahun depan, dan untuk menangani kebutuhan mendadak.