
(Taiwan, ROC) -- Oslo Freedom Forum digelar di Taipei pada hari Kamis tanggal 3 November. Menteri Luar Negeri Joseph Wu mewakili negara untuk hadir dalam forum tersebut. Dalam kata sambutannya, Joseph Wu menyampaikan bahwa Taiwan yang menghadapi semakin meluasnya otoritarianisme dan ancaman, maka tekad untuk melindungi diri sendiri akan semakin kokoh, serta akan memperkuat hubungan kerjasama dengan rekan negara lain yang memiliki kesepahaman akan nilai asas yang serupa. Taiwan bertekad bulat dalam melindungi kebebasan berdemokrasi, akan bersama dengan dunia menjadi kekuatan pelindung demokrasi, karena asas demokrasilah yang akan menang pada akhirnya. Joseph Wu menyebutkan seiring dengan dampak pengaruh akibat pandemi, terkejut akan kemunduran jalannya demokrasi, bahkan rezim otoriter telah merusak demokrasi dan hak asasi manusi di Hong Kong, Myanmar dan Gambia. Dalam menghadapi semakin meluasnya paham otoriter, maka kita harus memperkuat ketahanan demokrasi.
Joseph Wu juga berbagi proses perjalanan demokrasi di Taiwan dengan para peserta forum, pengorbanan para pionir demokrasi telah memungkinkan Taiwan untuk berubah menjadi demokrasi yang dinamis. Taiwan tidak akan menganggap kebebasan dan demokrasi sebagai sesuatu yang sudah selayaknya, khususnya kareena Taiwan berada di garis depan berhadapan dengan asas otoritarianisme yang terus berekspansi, dan ancaman "Tetangga jahat" inipun terus meningkat. Oleh karena itu, dengan kebulatan tekad akan memperkuat kemampuan bela diri dan mendorong sepenuhnya hubungan kerja sama dengan mitra partner yang memiliki kesepahaman yang serupa.
Taiwan selain aktif dalam berbagai tugas dan interaksi dengan organisasi yang bertujuan untuk melindungi hak asasi manusia, demokrasi dan kebebasan, misalnya mengikuti berbagai ajang forum demokrasi, World Movement for Democracy, dukungan kuat bagi negara Ukraina, demi menunjukkan bahwa Taiwan akan berjalan bersama dengan pihak Ukraina, khususnys dalam melawan rezim otoriter yang terus membesar. Selain itu, Walikota Kyiv di Ukraina, Vitali Klitschko, secara khusus menanggapi dan berterima kasih kepada Taiwan atas dukungannya kepada Ukraina. Walikota Vitali Klitschko bersama dengan adiknya Wladimir Klitschko, yang adalah seorang juara tinju, akan bersama memberikan sarung tangan tinju yang telah ditandatangani oleh mereka kepada masyarakat Taiwan, dimana telah diterima oleh Menteri Luar Negeri Joseph Wu. Untuk hal ini, Joseph Wu tidak lupa memberikan cuitan dalam akun Twitternya dengan pesan, “Terima kasih telah meneruskan semangat juang Ukraina ke Taiwan, mari kita bersatu bersama melawan otoritarianisme yang ada”.