:::

Partisipasi Taiwan Dapat Perkuat Kerja sama Internasional Untuk Lawan Penipuan Telekomunikasi Transnasional di Era Pascapandemi

  • 20 October, 2022
  • 鄭蕙玲
Partisipasi Taiwan Dapat Perkuat Kerja sama Internasional Untuk Lawan Penipuan Telekomunikasi Transnasional di Era Pascapandemi
Komisaris Li Hsi-ho Badan Investigasi Kriminal Republic of China (Taiwan)

Polisi berupaya keras memberantas sindikat yang terlibat dalam perdagangan manusia, untuk menjaga harkat dan martabat manusia

Saat jumlah pengangguran meningkat semenjak pandemi, sindikat kriminal mendirikan ruang komputer di seluruh dunia, dan merekrut anggota dalam skala besar melalui iklan online.

Sindikat penipuan ini menggunakan slogan-slogan menarik seperti "pekerjaan mudah" dan "kekayaan yang cepat", menjanjikan pekerjaan yang stabil sesuai hukum di negara tujuan. Namun saat para korban tiba di sana, ternyata pekerjaan itu melibatkan penipuan, bahkan paspor mereka disita, kebebasan pribadi dibatasi, dan dipukuli atau dijual kembali kepada perusahaan ilegal lainnya, bahkan juga diancam akan mengambil organ tubuh mereka sebagai kompensasi.

Perdagangan manusia adalah salah satu masalah hak asasi manusia yang serius yang perlu diselesaikan secara global. Sindikat kriminal menggunakan kemudahan internet untuk merekrut orang-orang dari berbagai negara agar terlibat dalam kegiatan ilegal di ruang komputer yang tersebar di seluruh dunia.

Selama bertahun-tahun, polisi Taiwan telah berupaya keras dalam memerangi kejahatan lintas negara tersebut. Tahun ini, kepolisian Taiwan telah menerima laporan warga Taiwan yang ditahan dan dipaksa untuk terlibat dalam kegiatan penipuan di Kamboja, Filipina, Uni Emirat Arab, dan negara-negara lain oleh organisasi ilegal atau sindikat yang didirikan oleh warga negara China. Kerja sama internasional sangat dibutuhkan untuk pemberantasan dan  penyelamatan secara bersama.

Pada tahun 2021 di Taiwan, polisi Taiwan dan polisi Vietnam bersama-sama menangkap sindikat penipuan, dan ditemukan bahwa orang Vietnam yang tinggal melebihi batas waktu di Taiwan dipaksa melakukan kejahatan penipuan, korban penipuan adalah orang Vietnam, dan pendapatan ilegal terhitung sebesar VND3,29 miliar (setara US$140.000). 

Bekerja sama dengan lembaga penegak hukum asing, polisi Taiwan juga telah berhasil memecahkan sejumlah penipuan lintas negara dan sindikat perdagangan manusia, seperti pada tahun 2020 dengan Montenegro dan pada tahun 2021 dengan Turki.

Kerja sama dengan Montenegro berhasil menangkap 92 tersangka dan lebih dari 2.000 korban, dengan kerugian mencapai lebih dari US$21 juta. ini adalah upaya bersama untuk menjaga harkat dan martabat manusia.


 

Komentar

Terbarumore